Ratusan Pabrik Rokok Siluman di Sumenep, Dear Jatim: Uang Negara Mengalir ke Kantong Mafia

- Publisher

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahbub ketua Dear Jatim Koordinator daerah Sumenep. (Doc. TimesIN).

Mahbub ketua Dear Jatim Koordinator daerah Sumenep. (Doc. TimesIN).

SUMENEP – Sebuah praktik gelap yang merugikan keuangan negara dalam skala besar terkuak di Kabupaten Sumenep, Minggu (11/5).

Ratusan perusahaan rokok (PR) yang terdaftar resmi di Bea Cukai, namun nyaris tak ada aktivitas produksi, diduga kuat menjadi lahan basah bagi mafia pita cukai asal Pasuruan. Ironisnya, praktik haram ini disinyalir melibatkan oknum Bea Cukai Madura.

Temuan Mengejutkan dari Dear Jatim

Fakta mencengangkan ini diungkap oleh Mahbub Junaidi, aktivis dari Dear Jatim. Berdasarkan data yang dihimpun, dari 106 PR Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang terdaftar di Bea Cukai Sumenep, hanya tiga perusahaan saja yang benar-benar melakukan produksi rokok secara nyata.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aktivitas produksi yang dimaksud meliputi proses pencampuran dan pelintingan tembakau, pengemasan, penempelan pita cukai resmi yang telah dibeli dari Bea Cukai, hingga penjualan produk kepada masyarakat.

Baca Juga :  KEI Bantah Keras Tuduhan Pelecehan Seksual: “Itu Fitnah, Tidak Pernah Terjadi!”

Lantas, bagaimana dengan 103 PR lainnya? Mahbub Junaidi dengan tegas menyatakan adanya indikasi kuat bahwa ratusan PR tersebut tidak melakukan produksi rokok sama sekali.

Mereka diduga hanya melakukan penebusan pita cukai secara rutin, bukan untuk ditempelkan pada produk rokok hasil produksi sendiri, melainkan untuk diperjualbelikan kepada jaringan mafia.

“Modusnya ya seperti itu. Terindikasi kuat PR Sumenep tetap melakukan penebusan pita cukai meskipun tidak produksi rokok. Kenapa tetap ditebus, ya untuk dijual ke mafia asal Pasuruan,” ungkap Mahbub Junaidi dengan nada geram.

Indikasi Keterlibatan Bea Cukai Madura

Lebih lanjut, Mahbub menunjuk seorang individu berinisial M sebagai aktor utama dari mafia pita cukai asal Pasuruan yang telah menjalankan bisnis haram ini selama bertahun-tahun dengan memanfaatkan ratusan PR di Sumenep. Praktik yang berlangsung lama ini menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan pihak internal Bea Cukai Madura.

Baca Juga :  RUPS Bank Jatim Diwarnai Skandal Kredit Fiktif Rp569 Miliar, Jaka Jatim Desak Gubernur Bertindak

“Sehingga patut diduga ada peran serta dari Bea Cukai Madura. Mengapa diduga seperti itu, kata Prasianto, karena tidak mungkin MRT dapat tetap dengan nyaman melakukan bisnis kotornya membeli pita cukai PR Sumenep. Logikanya kan seperti itu. Tidak mungkin lah Bea Cukai Madura tidak tahu,” tegas Mahbub, menyiratkan adanya pembiaran atau bahkan keterlibatan aktif dalam rantai kejahatan ini.

Aktivis Dear Jatim ini tidak hanya berhenti pada mengungkap fakta. Pihaknya menyatakan keseriusannya dalam menindaklanjuti skandal ini dengan melaporkannya kepada pihak berwenang.

“Kami juga akan mengirimkan pengaduan ke Polda Jawa Timur, Kanwil Bea Cukai Jawa Timur dan Direktorat Jenderal Bea Cukai karena kami serius menyoroti ulah mafia yang merugikan keuangan negara,” tandasnya.

Potensi Jeratan Hukum: UU Tipikor

Lebih lanjut, Mahbub menjelaskan bahwa, praktik mafia pita cukai ini jelas berpotensi melanggar sejumlah pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, dengan rincian;

Baca Juga :  Diduga Dekat Pejabat, Pengusaha Rokok Ilegal di Pamekasan Bebas Usai Bayar Rp49 Juta

Pasal 2 ayat (1): Memperkaya diri/korporasi yang merugikan keuangan negara.

Pasal 3: Penyalahgunaan kewenangan karena jabatan.

Pasal 12 huruf e: Pemaksaan atau penerimaan imbalan secara melawan hukum.

Pasal 12 huruf i: Tidak melakukan tindakan hukum yang seharusnya dilakukan.

Akan Bongkar Jaringan Hingga ke Akar

Skandal mafia pita cukai di Sumenep ini menjadi tamparan keras bagi integritas pengawasan bea cukai dan menuntut tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk memberantas praktik koruptif yang merugikan negara.

Menurut Mahbub, pihaknya berjanji membongkar jaringan mafia ini hingga ke akar-akarnya dan menyeret semua pihak yang terlibat.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Yulianto Satin Siap Laporkan Oknum Wartawan Terasbabel ke Polda Babel
Kasus Penganiayaan Bocah karena Layangan Putus di Sumenep Dilaporkan ke Polisi
Praktisi Hukum : Pengadilan Bukan Tempat Legalisasi Hasil Penyidikan, Namun Menggali Fakta dan Kebenaran
Pengamat Hukum: Karya OTT Unit Tipikor Polres Mabar untuk Kasus Kades Golo Bilas, Ada Peluang Kandas Di Kejaksaan dan Hakim
Promosi Miras di Media Sosial, Ammpera Laporkan King Abdi ke Jalur Hukum
Bukan Lempar Tanggung Jawab, Penetapan DPO Dinilai Sesuai Aturan
Sandiwara Sempadan Pantai: Modus Baru Menggagalkan Jual Beli Sah di Labuan Bajo
Tergiur Janji Cuan TikTok, Korban Investasi Bodong Serbu Polda Jatim, Targetkan Terduga Pelaku Eks Pegawai Bank

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Yulianto Satin Siap Laporkan Oknum Wartawan Terasbabel ke Polda Babel

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 08:08 WIB

Praktisi Hukum : Pengadilan Bukan Tempat Legalisasi Hasil Penyidikan, Namun Menggali Fakta dan Kebenaran

Jumat, 8 Agustus 2025 - 12:12 WIB

Pengamat Hukum: Karya OTT Unit Tipikor Polres Mabar untuk Kasus Kades Golo Bilas, Ada Peluang Kandas Di Kejaksaan dan Hakim

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 13:34 WIB

Promosi Miras di Media Sosial, Ammpera Laporkan King Abdi ke Jalur Hukum

Jumat, 1 Agustus 2025 - 14:51 WIB

Bukan Lempar Tanggung Jawab, Penetapan DPO Dinilai Sesuai Aturan

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page