AS Resmi Naikkan Tarif China Jadi 145%, Ini Balasan Tirai Bambu

- Publisher

Senin, 14 April 2025 - 14:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto : Doc. Istimewa) AS naik kan Tarif dagang ke China

(Foto : Doc. Istimewa) AS naik kan Tarif dagang ke China

Internasional – Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menaikkan tarif impor terhadap sejumlah produk asal China menjadi total 145% pada Senin, 14 April 2025.

Langkah ini dianggap sebagai upaya memperkuat industri domestik AS sekaligus menekan dominasi produk China di pasar global.

Kebijakan ini menargetkan berbagai sektor strategis, termasuk kendaraan listrik, baterai, logam langka, dan barang elektronik industri.

Gedung Putih menyatakan bahwa kenaikan tarif ini akan membantu menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan rantai pasok luar negeri, serta melindungi pelaku usaha lokal dari praktik dumping.

Menanggapi langkah tersebut, China langsung merespons dengan menerapkan tarif balasan sebesar 125% terhadap produk-produk impor dari AS, seperti kedelai, jagung, mobil, dan barang konsumen.

Beijing menyebut kebijakan Washington sebagai tindakan sepihak yang dapat merusak stabilitas perdagangan global.

Baca Juga :  Polres Sumenep Tegaskan Komitmen Presisi di Hari Bhayangkara ke-79

Kedua kebijakan ini memicu kekhawatiran di pasar keuangan. Indeks saham utama di Asia mengalami penurunan signifikan, sementara nilai tukar yuan dan dolar AS menunjukkan volatilitas tinggi.

Para analis memprediksi eskalasi perang dagang akan memperburuk inflasi global dan memperlambat pemulihan ekonomi pascapandemi.

Sejauh ini, belum ada sinyal diplomasi konkret dari kedua negara. Investor dan pelaku usaha kini menanti perkembangan selanjutnya, sembari bersiap menghadapi potensi gangguan besar dalam perdagangan internasional.

Baca Juga :  Ansor Jatim: Ekonomi Kreatif Kunci Wujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara

Kebijakan tarif ini menunjukkan bahwa rivalitas ekonomi AS-China belum mereda. Dunia pun menahan napas menunggu, apakah tensi ini akan mereda atau justru berubah menjadi krisis global yang lebih besar.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP
Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara
Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas
Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa
Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya
Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme
Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi
Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:09 WIB

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:58 WIB

Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:31 WIB

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:06 WIB

Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:19 WIB

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Berita Terbaru

HMI Cabang Malang, MD KAHMI Kota Malang, Badko HMI Jawa Timur Bersama peserta Training Raya 2025.

News

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Jul 2025 - 18:09 WIB

You cannot copy content of this page