Repot Memahami Kritik Publik dan Pribadi

- Publisher

Jumat, 25 April 2025 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SERING kali kita bertemu dengan dua persoalan yang berbeda tetapi dianggap sama. Kritik publik dianggap kritik pribadi, kritik sosial dianggap kritik terhadap perorangan. Bahkan, tidak jarang menaruh emosi buruk terhadap persoalan yang sebenarnya bukan urusan pribadi.

Hal itu menjadi salah satu persoalan penting yang harus dicarikan solusinya. Mengingat strategi politik yang semakin jauh dari nilai-nilai pendidikan, maka penting untuk diselesaikan upaya menjaga keseimbangan kehidupan.

Dampak buruk yang akan terjadi apabila kita kesulitan di dalam membedakan sebuah kritik, salah satunya adalah semakin maraknya perbuatan amoral politikus yang diatasnamakan persoalan pribadi.

Sehingga apabila dikritik, mereka akan dengan mudah mengatakan bahwa hal tersebut menjadi persoalan pribadi, sehingga rakyat tidak boleh ikut campur.

Bukan hanya berdampak dalam persoalan politik, tetapi bisa dalam semua bidang kehidupan, baik pendidikan, budaya, ekonomi, hingga bahkan kehidupan beragama.

Seberapa penting menjaga kewarasan dalam berkehidupan sosial? Butuh kecerdasan di dalam memahami setiap persoalan sehingga mampu memposisikan diri dalam setiap kesempatan.

Seberapa penting memahami kritik publik dan pribadi? Sejauh mata memandang dan sejauh kaki melangkah, di situlah belajar memahami kritik itu sangat penting dalam kehidupan sosial kita.

Baca Juga :  Filsafat Matematika

Apabila kita tidak memahami keduanya, maka sikap dan perbuatan kita akan berdampak buruk terhadap proses perkembangan kehidupan masyarakat kita.

Sering kita mendengar istilah menjatuhkan? Iya, benar! Bahwa banyak di antara kita yang terkecoh dengan permainan kata tersebut.

Ada banyak kritik yang diatasnamakan menjatuhkan seseorang. Padahal, ranahnya dalam persoalan publik.

Ada juga sebaliknya, banyak yang terkecoh pada persoalan pribadi yang diatasnamakan publik. Hal ini penting dipahami dalam upaya percepatan kemajuan bermasyarakat.

Istilah percepatan kemajuan masyarakat ini dalam artian supaya tidak berlarut-larut dalam persoalan sikap dalam berkehidupan sosial, tetapi justru lebih maju bergotong royong dalam mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Merayakan Semangat Emansipasi: Makna Hari Kartini di Era Modern

Simpelnya, repot dalam urusan memahami publik dan pribadi sehingga dianggaplah semuanya menjadi persoalan pribadi dan enggan bersosialisasi dengan baik sesama masyarakat.

Ketidak seimbangan ini akan melahirkan tata budaya yang buruk bahkan bisa menjadi bagian dari merongrong nilai-nilai kemajuan berbangsa dan bernegara.

Pemahaman terkait kritik pribadi dan publik ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkemajuan. Lantas, bagaimana caranya untuk bisa memahami ke duanya? Jawabannya adalah berpikir dan membaca!

Semoga sedikit tulisan ini bermanfaat, amin!!!

 

Oleh: Syuhud Syayadi Amir

Suhud Sayyadi Amir adalah seorang penulis dan mahasiswa pascasarjana di IAIN Madura. Ia dikenal melalui karya-karya tulisannya yang mengangkat tema sosial, spiritualitas, dan kehidupan sehari-hari. Beberapa karyanya yang telah diterbitkan antara lain: Al-Hikmah: Petuah-petuah Kehidupan dari Seorang Gelandangan,  Sang Pejuang Tangguh Tanpa Pamrih,  Puisi: 101 Untukmu, Kekasihku!

 

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Banyak Masalah Karena Tidak Membaca: Aplikasi Hermeneutika Subjektif Ala Gadamer
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Copot Said Abdullah dari Ketua Banggar DPR RI
Sumenep Banjir Rokok Ilegal, Ternak Pita Cukai, Pengusaha Bentuk Paguyuban: Strategi Bertahan atau Siasat Bertahan Hidup?
Logika, Angka, dan Kehidupan: Mengapa Matematika Penting?
Matematika: Bahasa Keindahan Alam
Filsafat Matematika dalam Membangun Realitas

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:40 WIB

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:59 WIB

Banyak Masalah Karena Tidak Membaca: Aplikasi Hermeneutika Subjektif Ala Gadamer

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:00 WIB

Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:32 WIB

Copot Said Abdullah dari Ketua Banggar DPR RI

Selasa, 13 Mei 2025 - 23:37 WIB

Sumenep Banjir Rokok Ilegal, Ternak Pita Cukai, Pengusaha Bentuk Paguyuban: Strategi Bertahan atau Siasat Bertahan Hidup?

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page