Kemitraan Strategis Hong Kong-Indonesia Dorong Investasi Berkelanjutan

- Publisher

Senin, 5 Mei 2025 - 20:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Forum Indonesia Investment Outlook 2025: Hong Kong-Indonesia Partnership for Sustainable Growth yang digelar di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Doc. TimesIN).

Forum Indonesia Investment Outlook 2025: Hong Kong-Indonesia Partnership for Sustainable Growth yang digelar di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Doc. TimesIN).

JAKARTA – Forum Indonesia Investment Outlook 2025: Hong Kong-Indonesia Partnership for Sustainable Growth yang digelar di Bursa Efek Indonesia (28 April 2025) menandai tonggak penting kolaborasi lintas negara untuk mendorong investasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, Senin (5/5).

Ajang strategis ini mempertemukan perusahaan-perusahaan Hong Kong dengan pemangku kepentingan utama Indonesia. Didukung kolaborasi lintas sektor antara Bursa Efek Indonesia (IDX), NUS, MVGX, dan BDO, forum ini mencerminkan pendekatan kolaboratif untuk menjawab tantangan investasi masa kini.

Baca Juga :  Menkeu: Dana Rp425 T Masih di BI

Direktur Utama IDX, Iman Rachman, menegaskan bahwa Indonesia membuka peluang luas bagi investor asing, khususnya dari Hong Kong. Dengan potensi ekonomi dan kekayaan sumber daya, Indonesia siap menjadi mitra strategis dalam menciptakan nilai investasi jangka panjang.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sinergi ini mendukung agenda Regional Synergy and Connectivity yang kami dorong. Terlebih, IDX telah memperoleh pengakuan dari HKEX sebagai Bursa Efek yang diakui secara resmi,” ujarnya.

Baca Juga :  Bitcoin Diprediksi Tembus $130.000, Ini Syarat yang Harus Terpenuhi

Diskusi panel bertema Navigating Growth and Sustainability in Indonesia menyoroti tiga topik utama: transformasi sektor keuangan, penguatan agenda net-zero, serta adaptasi bisnis terhadap kompleksitas pasar Indonesia.

Executive Director MVGX, Gabriel Wong, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemimpin transisi energi bersih di Asia.

Sementara itu, Rangga Iman dari BDO menekankan pentingnya pemahaman lokal dalam menghadapi tantangan regulasi dan budaya.

Baca Juga :  Ansor Jatim: Ekonomi Kreatif Kunci Wujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara

Prof. Edward Tay dari NUS menyebut kerja sama ini sebagai pendorong lahirnya kepemimpinan bisnis baru di Asia. Ia menilai acara ini sebagai titik awal investasi lintas batas yang berdampak positif bagi kawasan.

Melalui forum ini, Indonesia dan Hong Kong kian memperkuat kemitraan ekonomi hijau demi masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Barantin Kurang Peduli, Ekspor Sarang Walet Turun; ARPG Minta Komisi IV Lakukan Pengawasan
Menkeu: Dana Rp425 T Masih di BI
Pulsa Berlebih Kini Bisa Jadi Saldo, Begini Caranya
Bahtera Dingga Jaya Santuni Anak Yatim pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Berdalih Bantu BI Checking Konsumen Bermasalah, Banyak Koprasi Simpan Pinjam Muncul Tanpa Pengawasan OJK
AGENDA EKONOMI SETELAH KRISIS
Ribuan Buruh di PHK Akibat 11 Perusahaan Kena Suspend/Penangguhan Ekspor Sarang Walet ke China
Benny Hutapea Bicara Sejarah Budidaya Sarang Burung Walet di Indonesia 

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 21:41 WIB

Barantin Kurang Peduli, Ekspor Sarang Walet Turun; ARPG Minta Komisi IV Lakukan Pengawasan

Kamis, 11 September 2025 - 15:48 WIB

Menkeu: Dana Rp425 T Masih di BI

Rabu, 10 September 2025 - 23:00 WIB

Pulsa Berlebih Kini Bisa Jadi Saldo, Begini Caranya

Selasa, 9 September 2025 - 07:53 WIB

Bahtera Dingga Jaya Santuni Anak Yatim pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Jumat, 5 September 2025 - 05:41 WIB

Berdalih Bantu BI Checking Konsumen Bermasalah, Banyak Koprasi Simpan Pinjam Muncul Tanpa Pengawasan OJK

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page