KPK Ungkap Dugaan Rekayasa Pokmas dalam Kasus Hibah Jatim

- Publisher

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK. (Istimewa).

Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK. (Istimewa).

JAKARTA – Skema penyaluran dana hibah di Jawa Timur kembali menjadi sorotan tajam. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan adanya praktik manipulatif dalam pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) yang menjadi penerima dana tersebut.

Sumber dugaan mengarah pada peran aktif oknum kepala desa dan koordinator lapangan (korlap) yang diduga menjadi aktor utama pembentukan pokmas atas pesanan. Dalam proses penyidikan pada Selasa (15/7/2025), KPK memanggil sepuluh saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Penyidik mendalami proses pembuatan pokmas yang diduga dibuat oleh koordinator lapangan (korlap) yang berkoordinasi dengan kepala desa (kades),” ujar Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK, dikutip dari Antara pada Kamis (17/7).

Rekayasa Pendirian Pokmas

Pemeriksaan kali ini difokuskan pada dugaan rekayasa pendirian kelompok penerima hibah, termasuk keterkaitan korlap dengan pihak-pihak yang disebut sebagai aspirator—yakni pemilik jatah hibah yang biasanya berkaitan dengan tokoh atau pejabat tertentu.

Beberapa nama yang diperiksa di antaranya adalah Kateno, Kepala Desa Penataran; Suparman, Kepala Desa Candirejo; dan Sodikin, Kepala Desa Bangsri.

Selain itu, hadir pula Yunianto, Kepala Dusun Kalicilik Candirejo, serta Komarudin, Kepala Dusun Jeding. Dua pihak swasta yakni Bagas Aji Priambodo dan Muhammad Farhat juga turut diperiksa. Tiga nama lainnya—Jody, Rendra, dan Ryan—masih belum diketahui profesi atau peran pastinya.

Baca Juga :  Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep

Pengembangan Perkara Hibah Jatim

Langkah ini merupakan lanjutan dari pengembangan perkara yang sebelumnya telah menyeret 21 orang menjadi tersangka. Empat orang di antaranya diduga menerima suap, sementara sisanya adalah pemberi.

Dari empat penerima suap, tiga merupakan penyelenggara negara dan satu lainnya staf. Sementara dari 17 pemberi, terdiri atas 15 orang swasta dan dua penyelenggara negara.

Penyidik sebelumnya, juga telah mengungkap bahwa dana hibah yang bermasalah ini didistribusikan ke delapan kabupaten di Jawa Timur. Namun belum seluruh daerah yang menerima dana hibah tersebut diumumkan secara terbuka ke publik.

Baca Juga :  Rokok Ilegal Merk Selancar Diduga Diproduksi di Desa Bragung 

KPK memastikan penyidikan akan terus dikembangkan, termasuk mendalami motif pembentukan pokmas hingga praktik jual-beli rekomendasi hibah yang selama ini menjadi rahasia umum dalam proses pencairan dana bantuan pemerintah di daerah.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Hulu Sungai Kecamatan Sandai & Sayan Beroperasi Seperti Kebal Hukum
27 Pensiunan PDAM Menggugat: Dugaan Permainan Dana Pensiun Meledak di PN Pamekasan
Publik Pertanyakan Komitmen PUPR Kubu Raya pada Rekonstruksi Jalan Durian–Pasak Piang
Kasus dr Ratna: MGBKI Soroti Dominasi Unsur Hukum dalam MDP, Sebut Picu Kriminalisasi Dokter
Sila H. Pulungan Ajak Media Perkuat Komunikasi: Kita Mitra, Bukan Lawan
Roy Suryo Cs Bakal Kaki Gemetar di Sidang, Dumatno Buka Kartu
Usai Sidang Praperadilan, PB IDI Bongkar Dugaan Skenario Kriminalisasi terhadap dr Ratna
Bamsoet Tegaskan Investor Asing Butuh Kepastian Hukum dan Stabilitas Politik pada Peresmian Marx Consulting Group

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:05 WIB

Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Hulu Sungai Kecamatan Sandai & Sayan Beroperasi Seperti Kebal Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 17:36 WIB

27 Pensiunan PDAM Menggugat: Dugaan Permainan Dana Pensiun Meledak di PN Pamekasan

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:25 WIB

Publik Pertanyakan Komitmen PUPR Kubu Raya pada Rekonstruksi Jalan Durian–Pasak Piang

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:14 WIB

Kasus dr Ratna: MGBKI Soroti Dominasi Unsur Hukum dalam MDP, Sebut Picu Kriminalisasi Dokter

Selasa, 2 Desember 2025 - 20:14 WIB

Sila H. Pulungan Ajak Media Perkuat Komunikasi: Kita Mitra, Bukan Lawan

Berita Terbaru

Kepolisian Sektor (Polsek) Bluto, (Istimewa).

Kriminal

Polisi Kebut Kasus Penganiayaan Kurir SPX di Bluto

Minggu, 7 Des 2025 - 20:31 WIB

You cannot copy content of this page