SUMENEP – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dari empat kabupaten se-Madura Raya siap menggelar hajatan besar bertajuk SMSI Award 2025, yang akan berlangsung di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Jawa Timur, pada Rabu dan Kamis, 28 Mei 2025.
Acara ini menjadi panggung kolaborasi bersejarah yang menggabungkan pelantikan pengurus SMSI dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, sekaligus pemberian penghargaan kepada para tokoh yang dinilai berjasa dalam pembangunan daerah.
Ketua Panitia Pelaksana, Toifur Ali Wafa, memastikan acara berlangsung meriah dengan suguhan budaya khas Madura.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tiga grup musik tradisional tong-tong telah kami siapkan, yakni Mega Remmeng, Siding Puri, dan Pangeran Sumenep,” kata Toifur kepada media, Kamis (8/5/2025).
Selain itu, ia menambahkan bahwa acara juga akan dimeriahkan oleh penampilan para penari cantik asal Kabupaten Sumenep.
“SMSI Award 2025 tidak hanya menjadi seremoni pelantikan, tetapi juga bentuk apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi membangun daerah,” ujarnya.
Penghargaan akan diberikan kepada para tokoh seperti Bupati, unsur TNI, anggota DPD RI, kepala OPD, camat, puskesmas, kepala desa, pengusaha lokal, hingga petani berprestasi.
“SMSI ingin membangun budaya apresiasi yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat yang berkontribusi layak mendapatkan penghormatan,” imbuh Toifur.
Yang menarik, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga akan dilibatkan secara aktif dalam rangkaian kegiatan ini. Keterlibatan lintas sektor ini menjadi simbol sinergi antara media, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.
Koordinator SMSI Madura Raya sekaligus Ketua SMSI Sumenep, Wahyudi, menyebut acara ini sebagai momentum penting dalam sejarah media lokal Madura.
“Pertama kalinya di Madura Raya ada event sebesar ini, menyatukan seluruh SMSI dari empat kabupaten dalam satu forum sekaligus,” ujarnya dengan bangga.
Ia menargetkan ratusan tamu undangan dari berbagai instansi, organisasi profesi, komunitas budaya, hingga tokoh masyarakat akan hadir.
“Generasi muda perlu melihat langsung bahwa kerja keras dan dedikasi itu layak diapresiasi. Ini bentuk edukasi lewat peristiwa nyata,” ujar Wahyudi menambahkan.
Lebih dari sekadar seremoni, SMSI Award 2025 dikemas sebagai momentum kebangkitan media lokal yang tangguh di tengah arus digitalisasi yang terus berkembang.
“Kegiatan ini diharapkan mempererat hubungan antara media, pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun Madura yang lebih maju, inklusif, dan adaptif,” jelas Wahyudi.
Mengusung perpaduan budaya dan teknologi, acara ini tidak hanya menampilkan identitas lokal, tapi juga kesiapan Madura menyongsong era global.
“Kehadiran musik tradisional tong-tong juga dimaksudkan untuk menghidupkan kembali kesenian khas Madura yang selama ini perlahan memudar dari ruang-ruang publik,” ungkapnya.
“SMSI Award 2025 menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem media yang sehat, profesional, dan berpihak pada pembangunan daerah,” jelasnya.
SMSI Madura Raya menegaskan bahwa acara ini terbuka untuk semua elemen masyarakat yang ingin terlibat dalam semangat apresiasi dan pembangunan daerah.
“Dengan semangat kolaborasi dan kebudayaan, SMSI Award 2025 siap menjadi momentum bersejarah dan inspiratif yang akan dikenang oleh generasi kini dan mendatang,” tutupnya.