SUMENEP – Langkah inovatif BUMDes Al-Barokah Desa Payudan Dundang yang berlokasi di Jl. Raya Masaran dengan mengembangkan unit usaha baru berupa peternakan sapi.
Upaya strategis ini dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah pada era Prabowo Subianto, Sabtu (14/11).
Program tersebut ditujukan untuk memperkuat swasembada pangan di tingkat desa sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, usaha penggemukan sapi dinilai memiliki prospek pasar yang cukup besar, baik untuk kebutuhan lokal maupun permintaan dari luar desa, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan ketika permintaan hewan ternak—seperti sapi dan kambing—cenderung meningkat, termasuk untuk kebutuhan qurban pada Hari Raya Idul Adha.
Sekretaris BUMDes Al-Barokah Payudan Dundang, Andi Firdaus, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar delapan ekor sapi yang masuk tahap awal penggemukan sebagai bentuk uji coba. Tahap awal ini menjadi dasar evaluasi sebelum pengembangan skala usaha yang lebih besar.
“Tidak banyak, sekitar delapan ekor sapi sudah kami kantongi sementara untuk melakukan uji coba penggemukan sapi yang sudah kami rencanakan jauh hari, jika proses ini membuahkan hasil (baik) kemungkinan penambahan hewan ternak akan kami lakukan seiring berjalannya waktu,” tuturnya.
Andi menambahkan bahwa inisiasi pengadaan peternakan sapi dipengaruhi beberapa faktor. Selain kebutuhan ketahanan pangan, kondisi lingkungan Madura—khususnya Kabupaten Sumenep—yang masih asri dan didominasi area persawahan turut menjadi penunjang penting bagi pengembangan ternak.
“Selain alasan ketahanan pangan, lingkungan juga merupakan salah satu faktor penting bagi kami dalam beternak. Lingkungan yang didominasi area persawahan dinilai memiliki potensi besar dalam menyediakan rerumputan segar, kondisi lahan yang subur dan terbuka memungkinkan rumput tumbuh secara cepat dan berlimpah sehingga kami dengan mudah mengambil langkah untuk membangun usaha peternakan sapi,” paparnya.
Selain itu, BUMDes Al-Barokah juga memprioritaskan pemberdayaan masyarakat kurang mampu melalui pelibatan warga dalam pengelolaan, perawatan, hingga pemasaran hasil peternakan. Dengan demikian, manfaat program dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa.
“Harapannya, program ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat sekal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Ke depan, BUMDes Al-Barokah menargetkan pengembangan sektor ketahanan pangan berbasis nabati (sayuran dan tanaman pangan) setelah program peternakan yang berfokus pada sektor hewani mulai berjalan dengan baik. *(Wildan).












