CIAMIS – Sejumlah perangkat desa dan warga di Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengeluhkan keberadaan oknum yang mengatasnamakan wartawan. Mereka mendatangi desa dan proyek pembangunan dengan dalih melakukan pengawasan, namun justru terkesan mencari-cari kesalahan.
Di Desa Mangkubumi, Kepala Urusan Kesejahteraan (Kesra) Kamil Jamaludin membenarkan bahwa beberapa oknum kerap datang memeriksa proyek pengecoran jalan yang dikerjakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
“Mereka datang seperti auditor, memeriksa material, menanyakan spesifikasi teknis, dan seterusnya. Ini mengganggu proses kerja karena kami harus meladeni hal-hal yang tidak sesuai kewenangan mereka,” ujar Kamil, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kamil menegaskan, jurnalis memiliki tugas mencari, menulis, dan menyampaikan informasi kepada publik melalui media yang sah. Namun, oknum tersebut justru bertindak di luar batas tugas profesi, sehingga menimbulkan kebingungan dan keresahan di lingkungan desa.
“Setiap proyek sudah dilengkapi RAB yang disusun pendamping teknik. Mereka yang ahli, sehingga perencanaan sudah jelas. Tapi oknum ini tetap memaksakan mencari celah,” tambahnya.
Ia menduga tindakan tersebut bermotif tekanan agar diberikan uang. “Ini sangat meresahkan dan menghambat pelaksanaan pembangunan,” ujarnya.
Diduga Minta Transfer Uang
Ketua Karang Taruna Desa Mangkubumi, Jamaludin, juga mengaku pernah menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengatasnamakan wartawan.
Oknum itu disebut meminta sejumlah uang dengan alasan jabatan Jamal sebagai tim pengadaan barang dan jasa desa.
“Padahal tidak ada hubungan apa-apa, tiba-tiba minta transfer. Perilaku seperti ini mencoreng nama baik profesi wartawan,” kata Jamal kesal.
Tindakan tersebut, jelas bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), khususnya Pasal 1 yang mengatur wartawan harus bersikap independen, menyampaikan informasi akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.






