News

Makna Maklumat 14 Pimpinan Silat Lamongan: Komitmen Budaya Damai

LAMONGAN – Momen langka sekaligus bersejarah terjadi di Kabupaten Lamongan. Sebanyak 14 pimpinan perguruan pencak silat menandatangani Maklumat Suro Aman dan Damai sebagai bentuk komitmen bersama menjaga ketertiban dan harmoni antarkelompok pesilat, Jumat (4/7).

Maklumat tersebut ditandatangani pada Selasa, 17 Juni 2025, bertempat di Gedung Sasana Krida Jagratara Polres Lamongan.

Acara yang dihadiri langsung oleh Kapolres Lamongan, Dandim 0812 Lamongan, serta Bupati Lamongan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inisiatif budaya damai di tengah masyarakat.

Penandatanganan ini bukan sekadar formalitas. Ia menjadi simbol kuat bahwa para pimpinan perguruan pencak silat di Lamongan siap menjadi teladan dalam merawat nilai luhur warisan budaya.

Dalam maklumat tersebut, para pimpinan sepakat untuk menahan diri dari segala bentuk aksi provokatif, tidak melakukan konvoi, tidak membawa atribut perguruan saat kegiatan di luar, serta menghindari penyalahgunaan media sosial yang dapat menimbulkan konflik.

Isi maklumat juga menegaskan pentingnya menjaga etika berorganisasi, saling menghormati antarperguruan, dan menjadikan perbedaan aliran dalam silat sebagai kekayaan, bukan sumber perpecahan. Ini menjadi pesan penting bahwa toleransi bukan hanya soal agama, melainkan juga budaya.

Komitmen ini menjadi penegasan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, melainkan warisan nilai: kesabaran, pengendalian diri, dan semangat persaudaraan.

Bulan Suro kerap dianggap sebagai momen rawan dalam dunia persilatan karena sejarah dan tradisi panjang yang menyertainya.

Meski biasanya maklumat seperti ini dilakukan setiap menjelang Bulan Suro, penandatanganan tahun ini terasa istimewa. Jumlah pimpinan yang terlibat lebih banyak, dan isi komitmen yang ditegaskan lebih konkret dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Harapannya, Lamongan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Bahwa budaya bisa menjadi ruang perjumpaan yang damai, bukan konflik. Bahwa pewaris silat sejati bukan yang menang di jalanan, tetapi yang unggul dalam budi pekerti dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan. *(Ainurroziq)

Redaksi

Recent Posts

Ilustrasi: Deskripsi Kaos Harkopnas Dekopin Ke-78 Th 2025:

Jakarta - Ilustrasi: Deskripsi Kaos Harkopnas Dekopin Ke-78 Th 2025 Warna dasar kaos: putih Model:…

7 jam ago

KOPERASI LAWAN TANDING KAPITALISME

KOPERASI LAWAN TANDING KAPITALISME Oleh: Iwan Mariono Saya baru saja mengkhatamkan buku yang judulnya diambil…

7 jam ago

Ketika Tabarruj Dianggap Biasa: Saatnya Kita Bertanya

Tabarruj adalah sikap atau kebiasaan menampilkan daya tarik secara berlebihan di hadapan orang lain, terutama…

10 jam ago

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…

1 hari ago

Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara

Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…

1 hari ago

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…

1 hari ago

This website uses cookies.