Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

- Publisher

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Istimewa

Istimewa

SALATIGA – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Mahasiswa Penggugat melalui akun Instagram mereka, @mahasiswapenggugat, menyuarakan kritik tajam terhadap sistem pendidikan tinggi yang dinilai semakin menjauh dari cita-cita pembebasan dan pencerdasan, Selasa (2/7).

Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini telah kehilangan ruh intelektualnya, menjelma menjadi institusi yang hanya mengurusi administratif akademik tanpa ruang pembebasan nalar.

Menurut mereka, sistem kuliah berbasis SKS saat ini justru menumpulkan akal sehat mahasiswa. Ruang-ruang kelas tak lagi menjadi wadah diskusi dan pertukaran pikiran, melainkan hanya ritual pengumpulan absen dan penugasan.

“Forum kuliah hari ini tidak lebih dari sekadar pengumpulan absen dan penugasan rutin. Mahasiswa hadir secara fisik, namun tidak disertai dengan nalar yang tumbuh,” tulis akun @mahasiswapenggugat.

Kelompok ini juga mengkritik perilaku sebagian dosen yang dianggap anti terhadap kritik dan menjadikan nilai sebagai alat tekan terhadap mahasiswa yang bersuara.

Di sisi lain, mereka menyesalkan sikap mahasiswa yang makin pasif, hadir hanya secara fisik tanpa memahami makna keilmuannya.

Baca Juga :  DPP KNPI Minta Pembelian Jet Tempur Rafale Harus Disesuaikan dengan Kebutuhan Pertahanan Nasional 

“Mereka hadir tapi tak mengerti, mencatat tapi tak memahami, bertanya hanya demi nilai. Tak ada keberanian untuk melawan, tak ada ruang untuk berpikir bebas,” tulis mereka dalam unggahan lainnya.

Mahasiswa Penggugat menilai bahwa kampus kini lebih sibuk mengejar target kelulusan dan akreditasi daripada menumbuhkan intelektualitas dan karakter.

Budaya akademik yang semakin birokratis dianggap menjadi penghambat tumbuhnya kebebasan berpikir.

Mereka menyerukan perlunya membangkitkan kembali tradisi berpikir kritis dan diskusi yang sehat di lingkungan kampus. Kampus, menurut mereka, semestinya menjadi rumah bagi akal sehat, ruang bagi pertarungan ide, bukan sekadar tempat menunggu ijazah.

Baca Juga :  Tak Lagi Sekadar Wacana, Provinsi Madura Didorong Naik Meja Presiden

“Mahasiswa seharusnya menjadi motor perubahan, bukan hanya pelengkap administrasi akademik. Pendidikan harus membebaskan, bukan menekan,” tegas kelompok tersebut.

Unggahan-unggahan dari akun @mahasiswapenggugat ini mendapat beragam respons dari kalangan mahasiswa lain dan menjadi cermin bahwa masih ada idealisme yang terus berdenyut di tengah sistem pendidikan yang semakin kering makna. *(Ainurroziq).

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya
Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi
Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD
Dear Jatim: Penggerebekan Hotel oleh Sabhara Cacat Hukum, Pernyataan Kasi Humas Menyesatkan Publik
Polres Sumenep Benarkan Penggerebekan Hotel di Bangselok
Polres Sumenep Tegaskan Komitmen Presisi di Hari Bhayangkara ke-79
LBH Taretan Legal Justitia Warning Seluruh Kades di Sumenep Soal Dana Desa
7 Bulan Kasus Pelecehan Mangkrak, Dear Jatim Desak Copot Aipda Agus Juliyanto

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:19 WIB

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:28 WIB

Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:18 WIB

Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi

Rabu, 2 Juli 2025 - 09:24 WIB

Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Selasa, 1 Juli 2025 - 13:50 WIB

Polres Sumenep Benarkan Penggerebekan Hotel di Bangselok

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page