HMI Nilai Rencana Proyek PLTS di Sumenep Babat Habis Lahan Produktif Pertanian

- Publisher

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi proyek pembangunan PLTS

Ilustrasi proyek pembangunan PLTS

Sumenep – Setelah sebelumnya para tokoh agama hingga tokoh masyarakat, ramai-ramai membuat keputusan menolak adanya rencana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Saat ini penolakan itu datang dari para aktivis dan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep.

Moh. Muhlis Kabid Pembinaan Anggota (PA) HMI Cabang Sumenep, menilai rencana pembangunan mega proyek PLTS itu tidak boleh dilanjutkan karena akan sangat berdampak besar terhadap menyempitnya lahan produktif pertanian masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selain itu, dampak kerusakan lingkungan akan dirasakan oleh masyarakat sekitar, seperti banjir karena kurangnya resapan dan minimnya air bersih,” katanya kepada media, Kamis (15/05/2025).

Baca Juga :  AS Resmi Naikkan Tarif China Jadi 145%, Ini Balasan Tirai Bambu

Selanjutnya masih menurut Muhlis, pembangunan PLTS dalam kacamata fikih ekologi islam juga sangat kontras, terdapat prinsip dalam fikih yang memberikan preskripsi bahwa kerusakan harus dicegah terlebih dahulu sebelum kemaslahatan.

“Ditinjau dari perspektif fikih ekologi, dengan adanya potensi kerusakan lingkungan seperti yang sudah saya katakan, tentunya ini sangat kontras. Ada sebuah kaidah fikih yang berbunyi (dar’ul mafasid muqoddamun ‘alaa jalbil mashaalih),” ungkapnya.

Bahkan ia menilai, potensi dari kerusakan tersebut harus dicegah melalui penolakan rencana pembangunan PLTS, karena Islam sendiri sangat melindungi terhadap jiwa dan keselamatan manusia serta menjunjung tinggi kemaslahatan bagi generasi yang akan datang.

Baca Juga :  Dari Sumenep ke Sapeken: Sosialisasi Antikorupsi Menjangkau Ujung Kepulauan

“Harus didasarkan pada prinsip (Maqashid Syari’ah) yang hifzh an-nafs (melindungi jiwa manusia) dari potensi bencana alam dan menggunakan prinsip at-takaaful baynal ajyaal (solidaritas generasi), agar tidak mewariskan kemiskinan dan kerusakan lingkungan pada generasi setelahnya yang diakibatkan oleh generasi terdahulu,” tambahnya.

Pembangunan PLTS harusnya diprioritaskan pada daerah kepulauan yang masih minim akses listrik dibandingkan daerah daratan Sumenep yang sudah memiliki akses penuh terhadap listrik.

“Menurut saya alangkah lebih baiknya kalau PLTS ini dibangun di daerah kepulauan Sumenep, dibandingkan di masyarakat daratan, mengingat minimnya akses listrik bagian kepulauan menjadi pertimbangan kuat dan prioritas untuk mendapatkan keadilan yang sama, melalui pembangunan PLTS di daerah kepulauan,” urainya.

Baca Juga :  Rokok Ilegal Merek Nexus Menjamur, Pamekasan dan Sumenep Jadi Basis Produksi

Kedepan dirinya bersama HMI Cabang Sumenep akan terus mengawal perkembangan PLTS dan melakukan gerakan-gerakan masif terhadap pemerintah daerah sebagai ujung tombak realitas pembangunan PLTS.

“Karena memang pemerintah daerah adalah ujung tombak dari rencana PLTS ini, apakah akan tetap dibangun ataukah tidak diberikan izin,” tegasnya.

Seperti diketahui, rencananya proyek PLTS itu akan di bangun di Desa Ketawang Laok dan Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Dari proyek itu kurang lebih 110 hektar atau 1.100.000 meter persegi lahan produktif pertanian hijau, akan dibabat habis demi proyek pembangunan PLTS.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ilustrasi: Deskripsi Kaos Harkopnas Dekopin Ke-78 Th 2025:
KOPERASI LAWAN TANDING KAPITALISME
Makna Maklumat 14 Pimpinan Silat Lamongan: Komitmen Budaya Damai 
HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP
Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara
Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas
Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa
Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:46 WIB

Ilustrasi: Deskripsi Kaos Harkopnas Dekopin Ke-78 Th 2025:

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:36 WIB

KOPERASI LAWAN TANDING KAPITALISME

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:24 WIB

Makna Maklumat 14 Pimpinan Silat Lamongan: Komitmen Budaya Damai 

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:09 WIB

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:31 WIB

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Berita Terbaru

Ekonomi

KOPERASI LAWAN TANDING KAPITALISME

Jumat, 4 Jul 2025 - 14:36 WIB

HMI Cabang Malang, MD KAHMI Kota Malang, Badko HMI Jawa Timur Bersama peserta Training Raya 2025.

News

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Jul 2025 - 18:09 WIB

You cannot copy content of this page