Doc. Eko Ary Cahyono
SUKABUMI – Dunia pencak silat Sukabumi sedang bersiap memasuki babak baru. Nama Eko Ary Cahyono kembali mencuat ke permukaan, bukan sebagai pesilat, pelatih, atau penasehat seperti biasanya—melainkan sebagai calon kuat Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sukabumi untuk periode mendatang, Jumat (30/5).
Langkah Eko tak muncul begitu saja. Ia maju dengan dukungan resmi dari IPSI KPS Nusantara Jawa Barat melalui surat rekomendasi yang menegaskan legitimasinya. Bukan sekadar formalitas, surat itu menjadi simbol bahwa Eko bukan tokoh sembarangan di ranah silat Jawa Barat.
Eko Ary Cahyono lahir di Magelang, 12 Februari 1980. Sejak 1992, ia sudah bergelut dengan pencak silat bersama KPS Nusantara Cabang Magelang. Tak butuh waktu lama, namanya mulai dikenal setelah menyabet gelar Juara 1 dan Pesilat Terbaik tingkat Karesidenan Kedu tahun 1998.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tahun yang sama, ia mengibarkan panji IPSI Kabupaten Magelang dalam ajang Porda Jawa Tengah. Satu tahun berselang, ia melanjutkan kiprah ke Padepokan IPSI TMII Jakarta dan mulai menanamkan akar perjuangannya di Jawa Barat sejak 2001.
Dari 2001 hingga 2008, Eko menjadi salah satu atlet andalan IPSI Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Ia juga aktif sebagai Penasehat Ngumbara Nusantara Sukabumi—komunitas budaya yang dikenal gigih menjaga tradisi dan jati diri pencak silat.
Tak hanya piawai di arena tanding, Eko Ary juga dikenal sebagai sosok pendidik. Sejak 2014, ia mendirikan Padepokan Kresna Nusantara Indonesia di Sukabumi—sebuah ruang pembinaan yang menjadi tempat lahirnya para pesilat muda berkarakter dan berjiwa luhur.
Di sana, anak-anak muda tak hanya belajar teknik bela diri. Mereka juga dibekali nilai-nilai kedisiplinan, rasa hormat pada budaya, serta semangat menjaga warisan leluhur.
Sejak 2013 hingga sekarang, Eko juga menjabat sebagai pengurus aktif KPS Nusantara Cabang Sukabumi, membina regenerasi pesilat dan menjadi motor penggerak pelestarian silat tradisional di tengah arus modernisasi.
Berbekal pengalaman lebih dari 30 tahun, jejaring lintas daerah, serta visi untuk menjadikan pencak silat sebagai kekuatan budaya sekaligus jati diri lokal, Eko mantap maju ke barisan depan.
“Ini bukan sekadar soal jabatan, tapi tanggung jawab terhadap masa depan pencak silat di Sukabumi. Kita ingin IPSI menjadi rumah yang nyaman dan kuat bagi semua perguruan,” ujar Eko dalam satu kesempatan.
Pernyataan itu bukan isapan jempol. Di tengah derasnya arus modernisasi dan kompetisi antarperguruan, kehadiran sosok seperti Eko dianggap penting untuk menjembatani, bukan membelah.
Dukungan terhadap pencalonan Eko pun mulai menggema dari berbagai komunitas dan sesepuh pencak silat. Banyak yang berharap, di tangan Eko, IPSI Sukabumi akan menjadi organisasi yang solid, inklusif, dan profesional—tanpa melupakan akar budayanya.
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…
Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…
Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…
Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…
Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…
This website uses cookies.