Diduga Menjadi Korban Malpraktik, Warga Minta Kasus Meninggalnya Halipah di Puskesmas Bluto Diusut Tuntas

- Publisher

Kamis, 27 November 2025 - 13:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hariyono tokoh pemuda minta kasus kematian Halipah diusut tuntas. (Doc. Rasadi/Timesin)

Hariyono tokoh pemuda minta kasus kematian Halipah diusut tuntas. (Doc. Rasadi/Timesin)

SUMENEP – Seorang pasien bernama Halipah, warga desa Bluto harus meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit Puskesmas Bluto, Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura.

Meninggalnya salah satu pasien di Puskesmas Bluto itu saat ini terus menjadi sorotan publik. Bahkan, pihak kerabat dari keluarga korban menilai adanya dugaan Malpraktik di Puskesmas Bluto.

“Proses kematian (Almarhumah Halipah) itu sudah tidak wajar. Bahkan di masyarakat muncul asumsi baru yang mengarah pada tindakan malpraktik,” kata Hariyono, Tokoh Pemuda Desa setempat kepada media, Kamis (27/11).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dugaan Malpraktik, kata Haryono berdasarkan kesaksian dari orang yang mendampingi pasien saat di rumah sakit. Seperti adanya dugaan keterlambatan proses rujukan dan dugaan kosongnya tabung oksigen saat dilakukan tindakan medis.

Baca Juga :  DPRD Bukan Lembaga Wisata, APBD Bukan Tiket Pelesiran

“Jadi, itu harus diusut tuntas tidak hanya dijawab sebatas asumsi-asumsi saja, karena itu persoalan yang fatal,” ujarnya.

Selain itu Hariyono mempertanyakan prosedur medis yang diterapkan rumah sakit apakah sudah sesuai standar.

Ia pun menyebut, dugaan oksigen yang tidak berfungsi tersebut juga sebagai tanda adanya masalah serius pada fasilitas rumah sakit.

Oleh sebab itu pihaknya meminta semua persoalan tersebut harus ditelusuri secara objektif dan transparan. “Sehingga semua bisa menjawab apa yang menjadi keraguan publik,” tambahnya.

Baca Juga :  Anggota DPR RI Syafiuddin Tegaskan Program BSPS di Sumenep Bukan Masuk Usulannya

Wargapun meminta kasus meninggalnya Almarhumah menjadi atensi semua pihak, termasuk Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep.

Sebelumnya Kepala Puskesmas Bluto dr. Rifmi Utami mengatakan jika pasien sudah mendapatkan penanganan sesuai standar dalam fase observasi pra-rujukan, termasuk pemasangan infus, pemberian oksigen, serta obat emergensi untuk keluhan nyeri dada.

“Tim medis telah melakukan upaya stabilisasi seoptimal mungkin sambil menyiapkan proses rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap (dalam hal ini, juga ada satu kasus emergency yang sedang dirujuk),” katanya sebagaimana keterangan tertulis yang deterima media ini.

Namun, sambung dia kondisi pasien mengalami perburukan yang tidak dapat dipertahankan meskipun intervensi medis sudah diberikan dalam upaya stabilisasi pra rujukan.

Baca Juga :  Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

“Saat ini kami menghormati penuh perasaan keluarga, kami sampaikan belasungkawa, karena upaya kami tidak membuahkan hasil. Semoga Almarhumah husnul khotimah,” jelas dua dengan dibubuhkan emoji tangan berdoa.

Untuk diketahui, pasien dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Bluto pada Senin 24 November 2025.

Keluarga korban menduga kematian itu akibat kelalaian petugas serta dugaan Malpraktik dari pihak Puskesmas.

Pertama adanya dugaan tabung oksigen kosong saat dilakukan tindakan medis. Kedua, adanya keterlambatan saat proses rujukan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi
Respons Cepat Kemenko Polkam: Bantuan Logistik Diterbangkan ke Korban Banjir Aceh Tamiang
Ungkap Carut Marutnya Pelayanan Puskesmas di Bluto, Kuasa Hukum Minta Seluruh CCTV Dibuka

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:53 WIB

Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:32 WIB

Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:29 WIB

Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page