PAMEKASAN – Kunjungan kerja Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto ke Polres Pamekasan tampaknya justru memunculkan “tambang” baru: tambang pertanyaan dari masyarakat, Jum’at (07/11).
Aktivitas galian C ilegal di Madura, terkhusus di daerah Pamekasan sudah lama menjadi legenda lebih tua dari spanduk operasi penertiban, dan lebih produktif dari rapat koordinasi. Namun pada saat Kapolda berkunjung, tambang-tambang itu tetap beroperasi seperti biasa, seolah ikut yakin bahwa kunjungan tersebut tidak ditujukan untuk mereka.
Mantan aktivis sekaligus alumni Universitas Madura, Ali, menyampaikan sindiran pedas:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami masih belum tahu beliau datang untuk menyelesaikan masalah atau sekadar melihat panggung. Soalnya, masalah di sini banyak, panggungnya juga banyak. Tinggal pilih mau tampil di yang mana.”
Ali menambahkan, publik mulai bertanya-tanya apakah kunjungan ini benar-benar “kerja” atau hanya “kunjungan”—dua kata yang sering bertengkar tapi jarang akur.
“Kalau memang ingin melihat persoalan, monggo. Tapi jangan cuma lihat dari balik AC kantor. Tambang-tambang itu lebih rajin buka daripada warung kopi,” ujarnya.
Warga juga menilai kunjungan itu terasa seperti inspeksi yang salah alamat. “Polres didatangi, tambang tetap hidup. Jangan-jangan nanti tambang yang harus bikin laporan kegiatan ke polisi,” celetuk mantan aktivis dengan nada satir.
Sampai berita ini diturunkan, publik Madura masih menunggu kejutan:
apakah setelah kunjungan ini akan ada tindakan, atau setidaknya papan nama tambang yang berubah menjadi lebih rapi.
Yang jelas, masyarakat kini menunggu apakah Kapolda datang membawa solusi atau sekad
Kunjungan Kapolda Jatim ke Pamekasan: Galian C Ilegal Tetap Jalan, Publik Bertanya Siapa Sebenarnya yang Dikunjungi












