MALANG – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang melibatkan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP), Kamis (3/7).
Agenda ini menjadi bukti transformasi HMI dalam memperkuat basis keilmuan kader sekaligus menampilkan wajah baru organisasi yang lebih progresif dan adaptif.
Rangkaian training yang melibatkan empat forum besar tersebut—Intermediate Training Latihan Kader II (LK II), Latihan Khusus Kohati (LKK), DIKLATSUS Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI), dan DIKLATSUS Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI)—mengusung tema strategis: “Membina Generasi Muda HMI sebagai Penyongsong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Nasional.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Training Format Baru Libatkan LPP
Forum LK II dan LKK berlangsung sejak 20 hingga 26 Juni 2025 di Hotel Palem Sari, Kota Batu. Sementara itu, DIKLATSUS LAPMI dan LKBHMI diselenggarakan di Villa Bukit Tlekung pada 20–22 Juni, setelah melalui tahap screening yang dimulai sejak 19 Juni. Sebanyak 106 peserta dari berbagai cabang HMI se-Indonesia turut serta dalam agenda ini.
Pembukaan seluruh forum berlangsung secara serentak di Kantor Desa Pandanrejo, Kota Batu. Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI Cabang Malang, Mirdan Idham, menekankan pentingnya keterlibatan LPP dalam kegiatan kali ini.
“Training raya kali ini adalah training perdana yang melibatkan LPP, kalau sebelumnya kita hanya menggandeng Kohati dan BPL saja,” tutur Mirdan.
Ia menyebutkan bahwa LPP berperan penting sebagai wajah baru HMI, yang mengusung aspek profesionalisme dan kreativitas kader.
“LPP ini merupakan bagian penting yang menjadi wajah lain dari HMI. Karena LPP menjadi hal luar biasa dalam menunjang sisi profesi dan kreativitas kader-kader HMI,” jelasnya.
Forum Diikuti HMI se-Indonesia
Agenda penutupan berlangsung khidmat di Hotel Palem Sari, tepat pada 26 Juni 2025. Nandar Irawan, selaku Koordinator Steering Committee Training Raya Nasional HMI Cabang Malang 2025, menyampaikan rasa bangganya atas suksesnya kegiatan.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana, fasilitator, instruktur, peserta dari berbagai cabang se-Indonesia, serta seluruh pihak yang telah mendukung secara moril maupun materil demi terselenggaranya kegiatan ini,” ungkap Nandar.
Ia menegaskan bahwa agenda tersebut bukan seremoni belaka, melainkan bentuk nyata dari komitmen HMI mencetak kader unggul yang siap menghadapi tantangan global dan nasional.
“Kami percaya bahwa training ini bukan hanya sekadar kegiatan ceremonial, tetapi merupakan bentuk nyata ikhtiar HMI Cabang Malang dalam mencetak kader yang kritis, progresif, serta memiliki daya saing di tengah arus tantangan global dan nasional yang kian kompleks,” tegasnya.
Format Baru, Akan Menjadi Ciri Khas Tersendiri
Senada dengan itu, Ketua Pelaksana Agus Salim menjelaskan bahwa pelibatan LPP menjadi pembeda utama dari agenda training kali ini.
“Training Raya Nasional 2025 kesempatan kali ini memiliki ciri khas dan rentetan agenda yang berbeda dari sebelumnya, biasanya hanya agenda Latihan Kader II dan Latihan Khusus Kohati tetapi priode ini juga melibatkan Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) melalui kegiatan Diklatsus LAPMI dan LKBHMI,” ungkapnya.
Ia berharap para peserta bisa memaknai tema besar yang diangkat, serta mampu menempatkan diri sebagai intelektual keberlanjutan yang terus memperjuangkan keadilan sosial.
“Saya berharap melalui tema besar Training Raya Nasional HMI Cabang Malang 2025 ini teman-teman atau aktivis HMI yang dari berbagai daerah bisa merefleksikan diri dan paham posisioningnya sebagai intelektual keberlanjutan serta power full memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan bangsa tanah air Indonesia yang kita cintai,” harapnya.
Training raya kali ini tidak hanya mencetak alumni pelatihan, namun juga melahirkan energi baru dalam tubuh HMI untuk menjawab dinamika zaman dengan lebih visioner dan terstruktur.