Sinergi Bea Cukai dan Pengusaha Lokal, Petani Tembakau Kembali Tersenyum

- Publisher

Jumat, 20 Juni 2025 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADURA — Di tengah situasi ekonomi yang tak menentu dan fluktuasi harga hasil pertanian, keberadaan pengusaha rokok lokal di Madura menjadi penopang baru bagi para petani tembakau. Dengan memotong rantai tengkulak dan membeli hasil panen secara langsung dari petani, mereka membantu menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di tingkat bawah.

Para petani tembakau yang selama ini kesulitan menjual hasil panen dengan harga layak, kini mulai merasakan perubahan. Kerja sama langsung dengan pengusaha lokal tidak hanya membuka akses pasar, tetapi juga memastikan harga yang lebih manusiawi serta proses transaksi yang cepat dan transparan.

“Biasanya kami menunggu berminggu-minggu untuk menjual tembakau, tapi sekarang ada yang datang langsung ke ladang. Harga juga jauh lebih baik,” ungkap M. Zaini, petani tembakau asal Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Lebih dari sekadar pembeli, para pengusaha rokok lokal juga turut memberikan pendampingan teknis kepada petani, mulai dari pemilihan bibit unggul, proses pengeringan tembakau, hingga penyediaan alat pengolahan sederhana. Beberapa bahkan tak segan menyediakan modal kerja demi meningkatkan kualitas hasil panen.

Bea Cukai Hadir Sebagai Mitra: Bantu Legalisasi dan Bangkitkan Industri Lokal

Di sisi lain, keterlibatan aktif Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga memberi angin segar bagi sektor ini. Melalui pendekatan edukatif dan program pembinaan intensif, Bea Cukai membuktikan diri bukan hanya sebagai lembaga penegak hukum, tetapi juga mitra strategis dalam membangun industri hasil tembakau (IHT) yang legal, sehat, dan berdaya saing.

Program seperti “Gempur Rokok Ilegal” kini tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada edukasi pelaku IHT agar memahami pentingnya legalitas produksi dan manfaat dari pita cukai. Ini turut membuka jalan bagi pengusaha kecil untuk masuk ke jalur resmi.

Baca Juga :  PLD di Batumarmar Diduga Rangkap Jabatan Guru Bersertifikasi

“Dengan adanya sosialisasi dari Bea Cukai, kami jadi paham prosedur perizinan dan cukai. Dulu kami pikir ribet dan mahal, ternyata tidak. Mereka justru bantu kami agar bisa legal,” ujar salah satu pengusaha rokok lokal di Madura yang enggan disebut namanya.

Kepala Kantor Bea Cukai Madura menegaskan bahwa kolaborasi antara pihaknya dengan pengusaha dan petani adalah langkah nyata untuk membangun ekonomi lokal yang kuat.

“Kami tidak ingin hanya dikenal sebagai penindak. Kami ingin hadir sebagai mitra, pembina, dan pelindung bagi pelaku usaha legal. Selama mereka ingin patuh, kami akan bantu,” tegasnya.

Melalui pembinaan, asistensi teknis, dan pendampingan dalam pengurusan NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai), Bea Cukai mendorong IHT kecil untuk naik kelas. Pelabelan, desain pita cukai, hingga tata cara distribusi pun kini dijelaskan secara transparan dan inklusif.

Baca Juga :  Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Asia 2025, Bukti Perjuangan Garuda Muda

Sinergi untuk Ekonomi Kerakyatan

Sinergi antara pengusaha rokok lokal, petani tembakau, dan Bea Cukai menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Permintaan tembakau lokal meningkat, harga di tingkat petani lebih stabil, dan industri rokok kecil mulai berani melangkah ke jalur legal.

Langkah ini tak hanya menumbuhkan industri berbasis rakyat, tetapi juga berpotensi meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai, sekaligus menekan peredaran rokok ilegal.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk membangun perekonomian daerah yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Barantin Kurang Peduli, Ekspor Sarang Walet Turun; ARPG Minta Komisi IV Lakukan Pengawasan
Menkeu: Dana Rp425 T Masih di BI
Pulsa Berlebih Kini Bisa Jadi Saldo, Begini Caranya
Bahtera Dingga Jaya Santuni Anak Yatim pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Berdalih Bantu BI Checking Konsumen Bermasalah, Banyak Koprasi Simpan Pinjam Muncul Tanpa Pengawasan OJK
AGENDA EKONOMI SETELAH KRISIS
Ribuan Buruh di PHK Akibat 11 Perusahaan Kena Suspend/Penangguhan Ekspor Sarang Walet ke China
Benny Hutapea Bicara Sejarah Budidaya Sarang Burung Walet di Indonesia 

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 21:41 WIB

Barantin Kurang Peduli, Ekspor Sarang Walet Turun; ARPG Minta Komisi IV Lakukan Pengawasan

Kamis, 11 September 2025 - 15:48 WIB

Menkeu: Dana Rp425 T Masih di BI

Rabu, 10 September 2025 - 23:00 WIB

Pulsa Berlebih Kini Bisa Jadi Saldo, Begini Caranya

Selasa, 9 September 2025 - 07:53 WIB

Bahtera Dingga Jaya Santuni Anak Yatim pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Jumat, 5 September 2025 - 05:41 WIB

Berdalih Bantu BI Checking Konsumen Bermasalah, Banyak Koprasi Simpan Pinjam Muncul Tanpa Pengawasan OJK

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page