Santriwati di Kagean Jadi Korban Rudapaksa, Wabup Sumenep Murka Besar

- Publisher

Kamis, 12 Juni 2025 - 19:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim.

Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim.

SUMENEP – Dugaan rudapaksa yang melibatkan seorang oknum ustad di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, mengguncang dunia pendidikan pesantren, Kamis (12/6).

Pelaku yang diketahui bernama Mohammad Sahnan akhirnya berhasil ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumenep pada Selasa (10/06), setelah sempat kabur ke Kabupaten Situbondo.

Wabup Sumenep Kecam Tindakan Radupaksa Santriwati

Aksi bejat pelaku terhadap beberapa santriwati memantik reaksi keras dari berbagai pihak, Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, SH., MH., mengecam keras perbuatan pelaku yang dianggapnya sebagai bentuk penghianatan terhadap nilai-nilai agama dan pendidikan Islam.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Perilaku seperti ini sangat tidak patut dan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah bentuk penghianatan terhadap nilai-nilai agama dan pendidikan,” tegas Wabup Sumenep kepada media pada Rabu (11/06).

Baca Juga :  1.300 Warga Wonoayu dan Santri Dapat Santunan dari Pesantren Ahlus Shafa Wal Wafa dan Said Foundation

Imam Hasyim menyayangkan perilaku pelaku yang justru mencoreng marwah pesantren, merusak citra ustad dan kiai, serta menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan berbasis agama.

Ia menegaskan bahwa posisi seorang ustad seharusnya menjadi teladan dalam akhlak dan perilaku. Bukan malah melakukan tindakan amoral yang melukai mental serta menghancurkan masa depan para santriwati.

“Seorang ustad seharusnya menjadi teladan dalam akhlak dan perilaku, bukan justru melakukan tindakan bejat yang merusak mental dan masa depan santriwatinya,” sambungnya.

Menjaga Integritas Pendidikan

Lebih jauh, Imam Hasyim yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sumenep menekankan bahwa peran seorang pendidik bukanlah kekuasaan yang bisa disalahgunakan sesuka hati.

Sebaliknya, itu adalah amanah besar yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Baca Juga :  20 Santriwati Jadi Korban Ustaz Cabul di Kangean

“Ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para pengasuh dan tenaga pendidik, agar menjaga integritas dan amanah yang diberikan. Kita tidak boleh membiarkan satu oknum merusak nama baik para ustad dan pesantren yang telah lama menjadi benteng moral masyarakat,” jelasnya penuh penekanan.

Apresiasi Penegak Hukum

Di sisi lain, Imam Hasyim juga mengapresiasi langkah cepat Polres Sumenep yang berhasil membekuk pelaku. Ia berharap proses hukum berjalan transparan, profesional, dan memberi hukuman setimpal agar kasus serupa tak terulang.

“Saya memberikan apresiasi kepada Polres Sumenep atas tindakan cepatnya dalam menangkap pelaku. Saya berharap proses hukum berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ucapnya.

Baca Juga :  Komisi III Murka! Ketua DPRD Sumenep Dinilai Langgar Aturan Soal Galian C Ilegal

Pernyataan tegas Wakil Bupati Sumenep itu menegaskan komitmennya dalam melindungi dunia pendidikan dari segala bentuk kekerasan seksual. Ia menilai bahwa lembaga pendidikan, khususnya pesantren, harus menjadi ruang yang aman, bersih dari perilaku menyimpang, dan sarat dengan nilai-nilai moral yang luhur.

Menurutnya, tindakan tercela seperti rudapaksa tidak hanya melukai korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga merusak integritas institusi pendidikan Islam yang selama ini menjadi benteng akhlak generasi muda.

“Tidak ada tempat bagi pelaku kekerasan seksual, apalagi di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan penuh dengan nilai-nilai moral. Ini perbuatan tercela yang harus dihentikan dan tidak boleh ditoleransi,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Desy Natalia Klarifikasi Berita Bohong Fitriana Terkait Penerimaan Akpol yang Penuh Rekayasa
Gugatan Pra Peradilan Arukki Terhadap Kajari Jaksel Ditolak, Bukti Kasus Silfester Matutina Daluarsa dan Non Eksekutorial
CIC Desak Kejagung Usut Rudiyanto Tjen, Klaim Kekayaan Rp 3 Triliun Jadi Sorotan Publik
Fitriana Diduga Adalah Penampung Uang Milyaran Taruna Akpol, Miko : Saya Tidak Terlibat Apalagi Desy Natalia 
Politisi Golkar Fauzan Fadel Muhammad, Diduga Gelapkan Dana dan Aset GME, serta Wanprestasi Pinjaman Modal Usaha 
Demo Jastra Soroti Skandal Program Wirausaha Santri Sumenep
Kepala SMPN 5 Cikarang Barat Diduga Selewengkan Dana BOS
Agus Suparman Kecam Ulah Tindakan Arif Rahman, Perilaku Premanisme Tidak Layak di DPRD Kota Bekasi

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:25 WIB

Desy Natalia Klarifikasi Berita Bohong Fitriana Terkait Penerimaan Akpol yang Penuh Rekayasa

Senin, 29 September 2025 - 04:30 WIB

Gugatan Pra Peradilan Arukki Terhadap Kajari Jaksel Ditolak, Bukti Kasus Silfester Matutina Daluarsa dan Non Eksekutorial

Jumat, 26 September 2025 - 05:56 WIB

CIC Desak Kejagung Usut Rudiyanto Tjen, Klaim Kekayaan Rp 3 Triliun Jadi Sorotan Publik

Kamis, 25 September 2025 - 16:35 WIB

Fitriana Diduga Adalah Penampung Uang Milyaran Taruna Akpol, Miko : Saya Tidak Terlibat Apalagi Desy Natalia 

Kamis, 25 September 2025 - 12:57 WIB

Politisi Golkar Fauzan Fadel Muhammad, Diduga Gelapkan Dana dan Aset GME, serta Wanprestasi Pinjaman Modal Usaha 

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page