KOMPAS Gelar Aksi Demo, Tuntut Audit dan Penyelidikan Dugaan Korupsi di DKPP

- Publisher

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Massa aksi kompas saat melakukan orasi di depak kantor DKPP Sumenep.

Massa aksi kompas saat melakukan orasi di depak kantor DKPP Sumenep.

SUMENEP – Koalisi Muda Pemersatu Aspirasi Sosial (KOMPAS) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) pada Kamis (12/06), menuntut pengusutan dugaan tindak pidana korupsi yang diduga terjadi di instansi tersebut.

Dalam orasinya, Nizar selaku koordinator lapangan menyampaikan sejumlah dugaan korupsi yang melibatkan proyek-proyek strategis, seperti pembangunan screen house dan pengadaan airpom (air pump).

Ia secara tegas meminta agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh program yang dijalankan oleh DKPP.

“Kami menduga ada korupsi yang sistematis dan masif di tubuh DKPP. Kami meminta BPKP dan BPK untuk segera turun tangan melakukan audit menyeluruh,” tegas Nizar dalam orasinya.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ainur Rasid, sempat menemui massa aksi. Namun, saat ditanya mengenai data dan transparansi program, ia hanya menyampaikan secara singkat bahwa pihaknya akan memberikan data, “tapi nanti,” ucapnya singkat sebelum meninggalkan massa aksi.

Baca Juga :  Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Pernyataan tersebut justru menambah kekecewaan massa aksi. Menurut perwakilan KOMPAS, sikap kepala dinas yang dianggap tidak kooperatif membuat mereka akan mengambil langkah lebih lanjut dengan melayangkan laporan resmi kepada aparat penegak hukum (APH).

“Kami kecewa dengan sikap kepala dinas yang tidak serius menanggapi persoalan ini. Kami akan segera melaporkan dugaan korupsi ini ke APH dan melengkapi data-data yang akan kami serahkan ke Kejaksaan Negeri Sumenep (Kejari) ,” ungkap Marwan salah satu massa aksi.

Baca Juga :  Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi

Saat ini, Kejari setempat diketahui tengah melakukan penyelidikan awal terhadap sejumlah program di DKPP yang diduga bermasalah.

KOMPAS menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses hukum dan mendorong transparansi serta akuntabilitas penggunaan anggaran publik di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polisi Kebut Kasus Penganiayaan Kurir SPX di Bluto
Lewat Muskomda XVIII, Alfian Syukur Terpilih Jadi Ketua Pemuda Katolik Jawa Barat
Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 20:31 WIB

Polisi Kebut Kasus Penganiayaan Kurir SPX di Bluto

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:58 WIB

Lewat Muskomda XVIII, Alfian Syukur Terpilih Jadi Ketua Pemuda Katolik Jawa Barat

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:49 WIB

NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Berita Terbaru

Kepolisian Sektor (Polsek) Bluto, (Istimewa).

Kriminal

Polisi Kebut Kasus Penganiayaan Kurir SPX di Bluto

Minggu, 7 Des 2025 - 20:31 WIB

You cannot copy content of this page