Teladan Terbaik Telah Ditunjukkan Prabowo dan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019, Moty : Persatuan Harus Terus Ditradisikan

- Publisher

Jumat, 8 Agustus 2025 - 23:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timesin, Jakarta – Eksponen yang juga Aktivis Gerakan Mahasiswa 98 Haris Rusli Moty mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto untuk merajut kembali persatuan di antara para elite politik setelah Pemilu 2025.

Langkah ini telah dimulai dengan pemberian abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristianto serta sejumlah tersangka kasus makar.

“Kita berharap di acara peringatan hari kemerdekaan ke 80 tahun, 17 Agustus 1945 nanti, retak antara para pemimpin bangsa dapat di akhiri,” kata tokoh eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti dalam rilis media, Jumat (8/8/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ratusan juta mata ingin melihat Ibu Mega, Pak SBY, dan Pak Jokowi yang dipimpin Pak Prabowo dapat bergandengan tangan. Persis saat inugarasi pelantikan Presiden Amerika, seluruh mantan Presiden dan Wapres dapat berkumpul dan berpelukan di acara tersebut,” ujar Haris.

Baca Juga :  Semangat Persatuan Pemuda Indonesia untuk Mendukung Keberlanjutan Program Pemerintah Digelorakan Rahayu Saraswati

Begitulah langkah politik Presiden Prabowo yang diarsiteki Sufmi Dasco Ahmad yang berupaya menyembuhkan luka dan merekatkan yang retak akibat residu Pilpres 2024.

“Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, tidak ada maksud untuk memenangkan atau mengalahkan pihak tertentu di balik abolisi dan amnesti ini. Tujuannya semata untuk memulihkan persaudaraan dan persatuan bangsa,” terang Haris.

“Saya kira teladan terbaik telah ditunjukan oleh Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 yang nyaris membuat bangsa terbelah. Namun, setelah Pilpres dihelat 2019, ketika itu Prabowo di pihak yang kalah. Namun, dua pemimpin bangsa ini memutuskan untuk melakukan rekonsiliasi, bersatu. Kita berharap momen indah seperti ini dapat menjadi tradisi yang diwariskan,” tutur Haris.

Rekonsiliasi

Sejak dilantik, Prabowo aktif mendekati para mantan presiden dan rival politiknya. Pada pertengahan Juli 2025, Prabowo mengunjungi Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Baca Juga :  Presiden Prabowo: Kekuatan Pertahanan Penting dalam Menjaga NKRI

Tak lama setelahnya, ia juga bersilaturahmi dengan Joko Widodo alias Jokowi di Solo usai penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bahkan, sebelum amnesti untuk Hasto Kristianto diumumkan, Sufmi Dasco dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menemui Megawati di Bali didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

“Kerukunan para pemimpin adalah kunci persatuan bangsa. Rakyat kita sangat patronistik. Jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan mudah bersatu,” ujar Haris yang juga mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Akhiri Warisan Polarisasi Politik

Sejarah Indonesia pasca kemerdekaan diwarnai oleh polarisasi politik, mulai dari era Orde Lama vs Orde Baru, Orde Baru vs Reformasi, hingga perpecahan akibat Pilpres.

Baca Juga :  Ketua Umum Partai UKM Indonesia Syafrudin Budiman Umumkan Akan Gelar Kongres I di Jakarta

Pada Pilpres 2025 pun sempat memicu ketegangan, namun Prabowo berupaya meredamnya lewat pendekatan rekonsiliasi.

“Kita tidak ingin luka sejarah terus dipelihara dan diwariskan turun-temurun. Sudah waktunya bangsa ini move on dari konflik politik masa lalu,” kata Haris.

Upaya rekonsiliasi ini mendapat respons positif, termasuk dari PDIP. Diman Megawati menyatakan dukungannya kepada pemerintah, meski tetap berperan sebagai penyeimbang yang kritis dan konstruktif.

“Dalam demokrasi, perbedaan pandangan adalah hal lumrah. Yang penting, kita tetap menjaga persatuan bangsa di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi saat ini,” pungkas Haris.

Dengan langkah ini, Prabowo berharap Indonesia bisa memasuki usia ke-80 kemerdekaannya dengan semangat persatuan yang lebih kuat, sekaligus memuluskan pelaksanaan program strategis pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (wk/SB)

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Waketum Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan KADIN Ingatkan Ancaman Oligarki Ekonomi
Bamsoet Dorong Pemerintah Jaga Keseimbangan Antara Efisiensi dan Demokrasi
Presidium PNI Dukung Program Prioritas Asta Cita Prabowo Gibran Bidang Kesehatan dan Program MBG
Aliansi Masyarakat Pendukung Presiden Prabowo Sampaikan Pernyataan Sikap di Monas
Analisa Kondisi Objektif KekuataAnalisis Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka Pasca Pilpres 2024
Tragedi Runtuhnya Kepercayaan Rakyat
Syafrudin Budiman Desak Pimpinan PAN Dukung RUU Perampasan Aset
Kesalahan Gerakan Reformasi 1998

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 05:03 WIB

Waketum Bidang Politik, Pertahanan dan Keamanan KADIN Ingatkan Ancaman Oligarki Ekonomi

Minggu, 2 November 2025 - 13:22 WIB

Bamsoet Dorong Pemerintah Jaga Keseimbangan Antara Efisiensi dan Demokrasi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:03 WIB

Presidium PNI Dukung Program Prioritas Asta Cita Prabowo Gibran Bidang Kesehatan dan Program MBG

Minggu, 28 September 2025 - 16:52 WIB

Aliansi Masyarakat Pendukung Presiden Prabowo Sampaikan Pernyataan Sikap di Monas

Jumat, 12 September 2025 - 20:24 WIB

Analisa Kondisi Objektif KekuataAnalisis Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka Pasca Pilpres 2024

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page