SUMENEP – Ketiadaan saluran irigasi di sepanjang jalan poros kabupaten yang melintasi Desa Ketawang, Desa Guluk-Guluk, hingga Desa Pordapor, Kecamatan Guluk-Guluk, menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
Meskipun saat ini sudah dilakukan perbaikan tambal sulam di beberapa titik, warga khawatir jalan akan cepat rusak kembali jika tidak dibangun sistem drainase yang memadai.
Saat hujan turun, air hujan mengalir bebas di permukaan jalan poros kabupaten tanpa saluran pembuangan, menggerus aspal, dan menimbulkan lubang-lubang yang berbahaya bagi pengguna jalan. Perbaikan sementara dinilai belum cukup mengatasi akar masalah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami bersyukur jalan ditambal, tapi kalau tidak ada saluran air, percuma. Hujan besar sedikit saja, jalan bisa rusak lagi,” kata Nawafil, warga asal Desa Ketawang, Selasa (29/4).
Menurut Nawafil, jalan poros Ketawang–Guluk-Guluk–Pordapor ini adalah jalur vital aktivitas warga antar-desa.
Tanpa adanya irigasi jalan, genangan air tidak hanya merusak aspal, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat musim hujan dan malam hari.
“Kami butuh solusi permanen. Bukan hanya tambal sulam. Yang harus dibangun itu saluran irigasi di sepanjang jalan,” tegas Nawafil.
Warga berharap pemerintah daerah tidak berhenti pada perbaikan permukaan jalan saja, melainkan juga membangun saluran irigasi jalan poros yang memadai.
Dengan sistem drainase yang baik, mereka yakin kerusakan jalan dapat diminimalisir dan akses antar-desa akan menjadi lebih aman dan lancar.