Tidak heran jika pada zaman itu mayoritas penduduk buta huruf dan banyak yang menjadi budak oleh pemerintahan kolonial.
Para guru perempuan tampil mengenakan baju batik jumputan. Sementara, guru laki-laki tampil elegan dengan batik jurik.
Ia menginginkan perempuan Indonesia merdeka secara pemikiran, memiliki akses pendidikan, dan mampu menentukan masa depannya.
This website uses cookies.