SUMENEP – Warga kembali menyoroti layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar. Di tengah meningkatnya keluhan soal pelayanan, rumah sakit yang dipimpin dr. Erliyati, M.Kes itu justru mengalokasikan dana besar untuk promosi.
Keluhan masyarakat datang dari berbagai lini. Adit, salah satu warga, mengaku kecewa dengan sikap sejumlah perawat yang dinilai tidak menunjukkan empati saat melayani pasien.
“Beberapa oknum perawat ketika mengantarkan makanan kepada pasien tidak diantar ke dalam, hanya ditaruh di luar dengan muka judes,” katanya, Minggu (15/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kritik juga menyasar kondisi ruang rehabilitasi psikologis. Robet, warga lainnya, menilai pengelolaan ruang tidak memperhatikan kenyamanan pasien dengan gangguan kejiwaan.
“Pasien psikologis ditempatkan berdampingan dengan ruang BPJS kelas III yang mayoritas berisi anak-anak. Suasananya riuh, tidak kondusif untuk pemulihan,” keluhnya.
Di saat sorotan tajam mengarah ke kualitas layanan, RSUD dr. H. Moh. Anwar tercatat menggelontorkan anggaran sebesar Rp1.084.500.000. Dana tersebut bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan digunakan untuk jasa iklan, reklame, serta pemotretan.
Langkah itu langsung memantik reaksi dari masyarakat. Aktivis Dear Jatim, Muhammad Sutrisno, menilai pengeluaran tersebut tidak tepat di tengah banyaknya persoalan pelayanan yang belum terselesaikan.
“Anggaran sebesar itu diduga hanya untuk membangun pencitraan RSUD agar tetap terlihat baik di mata masyarakat, padahal kondisi pelayanan masih jauh dari harapan,” ujar Sutrisno.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama dr. Erliyati belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui berbagai saluran juga belum mendapat tanggapan.
Masyarakat berharap Bupati Sumenep segera mengambil langkah tegas. Evaluasi total terhadap pengelolaan rumah sakit menjadi tuntutan utama. Sebab, bagi publik, pelayanan kesehatan yang adil, setara, dan manusiawi jauh lebih penting ketimbang kemasan citra yang penuh kilau.