Soal Penganiayaan Kurir SPX, Begini Kata Kapolsek Bluto

- Publisher

Jumat, 28 November 2025 - 17:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi by AI

Ilustrasi by AI

SUMENEP – Seorang warga Bluto, Moh. Latif Syarifuddin (30), menjadi korban penganiayaan saat menjalankan tugas sebagai pengantar paket. Peristiwa terjadi pada Rabu, 26 November 2025, sekitar pukul 11.50 WIB, di Dusun Negara, Desa Bunbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

Kejadian bermula saat korban mengantarkan paket ke rumah seorang warga berinisial YSD, yang juga menjabat sebagai Pendamping Desa di Kecamatan Gayam. Setelah sempat berbincang mengenai keterlambatan pengiriman, korban melanjutkan perjalanan. Namun tak jauh dari lokasi, tepatnya di dekat rumah warga bernama Sudarsono, korban tiba-tiba dihentikan oleh YSD dan diduga langsung dipukuli serta dibanting ke tanah.

Baca Juga :  Aktifis Desak Hentikan Peradilan Sesat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Kasus ini telah dilaporkan secara resmi ke Polsek Bluto dengan nomor LP/B/13/XI/2025/SPKT/POLSEK BLUTO/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kuasa Hukum korban, Mahbub Junaidi, S.H. dari HBB Law Firm & Partners, mendesak Koordinator Wilayah Pendamping Desa maupun Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap YSD, termasuk pemberhentian dari jabatan pendamping desa.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Bocah karena Layangan Putus di Sumenep Dilaporkan ke Polisi

Mahbub juga menegaskan tuntutannya kepada Polsek Bluto agar kasus ini segera dinaikkan ke tahap penyidikan dan tersangka ditetapkan tanpa penundaan.

“Tindakan kekerasan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Hukum harus ditegakkan secara tegas, tanpa pandang bulu,” tegas Mahbub.

Dilansir dari media SuaraPers.net, Kapolsek Bluto, Iptu Agus Sugito, S.H., M.H., membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.

“Kami sudah menerima laporan dan saat ini masih dalam proses penyelidikan, termasuk pemanggilan saksi di lokasi kejadian. Perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan melalui bagian Humas Polsek Bluto,” jelas Agus, Jumat (28/11).

Baca Juga :  NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa

Kasus ini menyoroti pentingnya integritas dan akuntabilitas bagi aparat yang seharusnya melindungi warga, bukan malah menjadi pelaku kekerasan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi
Respons Cepat Kemenko Polkam: Bantuan Logistik Diterbangkan ke Korban Banjir Aceh Tamiang
Ungkap Carut Marutnya Pelayanan Puskesmas di Bluto, Kuasa Hukum Minta Seluruh CCTV Dibuka

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:53 WIB

Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:32 WIB

Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:29 WIB

Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page