Senapati Nusantara Hingga Empu Pengrajin di Sumenep, Tolak 19 April Hari Keris Nasional

- Publisher

Minggu, 20 April 2025 - 20:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep – Penetapan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, memicu gelombang penolakan besar dari berbagai lapisan pelestari budaya perkerisan tanah air.

Bahkan organisasi nasional seperti Senapati Nusantara, komunitas empu, para pengrajin, dan budayawan, hingga generasi muda perkerisan menyuarakan sikap tegas: menolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional.

Sebaliknya, mereka tetap bersikukuh pada komitmen pendirian awalnya bahwa Hari Keris Nasional jatuh pada tanggal 25 November.

Zairi (31) sang Empu pengrajin keris muda dari Desa Palongan, Kecamatan Bluto, Sumenep, Madura menyebut bahwa pencanangan tanggal 19 April sebagai Hari Keris itu sangat tidak sejalan dengan warisan sejarahnya.

“Saya hanya seorang pengrajin yang mencintai makna di balik bilah. Bukan bentuknya yang membuat saya bertahan, tapi nilainya. Dan karena itu saya menolak 19 April,” kata Zairi kepada media Times in, Minggu (20/4/2025).

Baca Juga :  Terlilit Hutang Saat Nyalon, Kades di Tulungagung Nekat Korupsi Dana Desa

Lanjut Zairi, dalam peristiwa sejarahnya dulu. Organisasi dunia UNESCO mengakui keris Indonesia pada tanggal 25 November 2005.

Dan itu bukan seremoni biasa, itu sejarah. Kalau negara ini memang mau jujur pada sejarahnya, maka 25 November adalah jawabannya

“Jasmerah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”, jelasnya.

Seperti yang diketahui saat ini, Senapati Nusantara telah menyebarkan berbagai poster diberbagai media yang bertuliskan “Tosan Aji Berduka Menolak Kriminalisasi Sejarah Penetapan 19 April Sebagai Hari Keris Nasional”.

“Keris Bukan Milik Organisasi Tapi Warisan Bangsa”.

Tak hanya itu, poster lainnya juga betuliskan

Baca Juga :  Sasar 3 Ribu Siswa, Dapur MBG Desa Aeng Dake Jadi Dapur Pertama yang Beroperasi di Sumenep

“Kami Bersama Sejarah Bukan Bersama Ego Lembaga”.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi
Respons Cepat Kemenko Polkam: Bantuan Logistik Diterbangkan ke Korban Banjir Aceh Tamiang
Ungkap Carut Marutnya Pelayanan Puskesmas di Bluto, Kuasa Hukum Minta Seluruh CCTV Dibuka

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:53 WIB

Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:32 WIB

Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:29 WIB

Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page