Rumah Produksi Miliaran di Sumenep Terbengkalai, Aktivis Desak KPK Turun Tangan

- Publisher

Senin, 14 April 2025 - 20:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep – Program Rumah Produksi Wirausaha Muda yang dicanangkan oleh Bupati Sumenep pada tahun 2021 kini menjadi sorotan publik, Senin (14/4).

Harapan besar untuk mendorong kemandirian ekonomi pemuda melalui program ini diduga tidak terealisasi sesuai rencana.

Ketua Aktivis Lembaga Hukum Gagas Nusantara (LHGN), Hasyim Khafani, melakukan pengecekan langsung ke sejumlah lokasi rumah produksi yang telah diresmikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, fasilitas yang tersebar di lima kecamatan—Gapura, Kota, Bluto, Guluk-Guluk, dan Pragaan—dalam kondisi terbengkalai dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca Juga :  AS Resmi Naikkan Tarif China Jadi 145%, Ini Balasan Tirai Bambu

“Sebagian aset diduga banyak yang hilang entah ke mana, seperti mesin print, mesin, alat batiknya, mesin bengkel,” ujarnya.

Temuan di lapangan juga memperlihatkan ketidaksesuaian antara tujuan program dan realisasi di lapangan.

Tidak hanya persoalan aset, Hasyim juga menyoroti kurangnya keterbukaan dalam pengelolaan dana publik yang digunakan untuk membiayai program tersebut.

Dugaan penyimpangan anggaran mulai dari penyertaan modal hingga belanja peralatan menguat.

Baca Juga :  Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Kondisi itu mendorong LHGN untuk mendesak adanya investigasi lebih lanjut oleh aparat penegak hukum.

“Saya meminta agar KPK mengkroscek soalnya kondisi di bawah sangat amburadul,” ungkapnya.

Hasyim menyebut, mandeknya program ini menjadi sinyal bahwa proyek hanya dijadikan formalitas tanpa dampak yang jelas bagi masyarakat.

Ia menilai tidak ada kejelasan mengenai hasil nyata dari program yang dibiayai dengan uang rakyat tersebut.

Baca Juga :  Ustads Khalid Basalamah Diperiksa KPK Dalam Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus

“Bagaimana ini bisa mengurangi angka pengangguran, toh output atau hasilnya tidak jelas,” kata Hasyim.

Kini, sorotan publik tertuju pada langkah pemerintah daerah untuk menjawab keresahan masyarakat serta memastikan bahwa anggaran tidak disalahgunakan.

Desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun langsung ke lapangan pun semakin menguat. (Rus).

 

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Konflik 3,1 Ha Kerangan Labuan Bajo Makin Panas, LMFP Oknum TNI AD Diduga Ancam Pemilik dan Bekingi Santosa Kadiman
Kesejahteraan Petani Sangat Diperhatikan Pemerintah
SDM Petani Muda Diprioritaskan Meningkat
Ledakan Hebat Saat Sholat Jumat di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Korban Alami Luka Bakar
Bamsoet: Pemerintah Diyakini Tidak Ragu Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional bagi Mantan Presiden Soeharto
Kunjungan Kapolda Jatim ke Pamekasan: Galian C Ilegal Tetap Jalan, Publik Bertanya Siapa Sebenarnya yang Dikunjungi
Istri Kades Galis Sumenep Diduga Potong Dana PKH dan BPNT
Polda Jatim Didesak Tangkap Provokator di Balik Kericuhan Pulau Kangean

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 15:40 WIB

Konflik 3,1 Ha Kerangan Labuan Bajo Makin Panas, LMFP Oknum TNI AD Diduga Ancam Pemilik dan Bekingi Santosa Kadiman

Minggu, 9 November 2025 - 14:51 WIB

Kesejahteraan Petani Sangat Diperhatikan Pemerintah

Minggu, 9 November 2025 - 14:44 WIB

SDM Petani Muda Diprioritaskan Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 22:00 WIB

Ledakan Hebat Saat Sholat Jumat di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Korban Alami Luka Bakar

Jumat, 7 November 2025 - 14:07 WIB

Bamsoet: Pemerintah Diyakini Tidak Ragu Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional bagi Mantan Presiden Soeharto

Berita Terbaru

News

Kesejahteraan Petani Sangat Diperhatikan Pemerintah

Minggu, 9 Nov 2025 - 14:51 WIB

News

SDM Petani Muda Diprioritaskan Meningkat

Minggu, 9 Nov 2025 - 14:44 WIB

You cannot copy content of this page