Kolom

Repot Memahami Kritik Publik dan Pribadi

SERING kali kita bertemu dengan dua persoalan yang berbeda tetapi dianggap sama. Kritik publik dianggap kritik pribadi, kritik sosial dianggap kritik terhadap perorangan. Bahkan, tidak jarang menaruh emosi buruk terhadap persoalan yang sebenarnya bukan urusan pribadi.

Hal itu menjadi salah satu persoalan penting yang harus dicarikan solusinya. Mengingat strategi politik yang semakin jauh dari nilai-nilai pendidikan, maka penting untuk diselesaikan upaya menjaga keseimbangan kehidupan.

Dampak buruk yang akan terjadi apabila kita kesulitan di dalam membedakan sebuah kritik, salah satunya adalah semakin maraknya perbuatan amoral politikus yang diatasnamakan persoalan pribadi.

Sehingga apabila dikritik, mereka akan dengan mudah mengatakan bahwa hal tersebut menjadi persoalan pribadi, sehingga rakyat tidak boleh ikut campur.

Bukan hanya berdampak dalam persoalan politik, tetapi bisa dalam semua bidang kehidupan, baik pendidikan, budaya, ekonomi, hingga bahkan kehidupan beragama.

Seberapa penting menjaga kewarasan dalam berkehidupan sosial? Butuh kecerdasan di dalam memahami setiap persoalan sehingga mampu memposisikan diri dalam setiap kesempatan.

Seberapa penting memahami kritik publik dan pribadi? Sejauh mata memandang dan sejauh kaki melangkah, di situlah belajar memahami kritik itu sangat penting dalam kehidupan sosial kita.

Apabila kita tidak memahami keduanya, maka sikap dan perbuatan kita akan berdampak buruk terhadap proses perkembangan kehidupan masyarakat kita.

Sering kita mendengar istilah menjatuhkan? Iya, benar! Bahwa banyak di antara kita yang terkecoh dengan permainan kata tersebut.

Ada banyak kritik yang diatasnamakan menjatuhkan seseorang. Padahal, ranahnya dalam persoalan publik.

Ada juga sebaliknya, banyak yang terkecoh pada persoalan pribadi yang diatasnamakan publik. Hal ini penting dipahami dalam upaya percepatan kemajuan bermasyarakat.

Istilah percepatan kemajuan masyarakat ini dalam artian supaya tidak berlarut-larut dalam persoalan sikap dalam berkehidupan sosial, tetapi justru lebih maju bergotong royong dalam mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia.

Simpelnya, repot dalam urusan memahami publik dan pribadi sehingga dianggaplah semuanya menjadi persoalan pribadi dan enggan bersosialisasi dengan baik sesama masyarakat.

Ketidak seimbangan ini akan melahirkan tata budaya yang buruk bahkan bisa menjadi bagian dari merongrong nilai-nilai kemajuan berbangsa dan bernegara.

Pemahaman terkait kritik pribadi dan publik ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkemajuan. Lantas, bagaimana caranya untuk bisa memahami ke duanya? Jawabannya adalah berpikir dan membaca!

Semoga sedikit tulisan ini bermanfaat, amin!!!

 

Oleh: Syuhud Syayadi Amir

Suhud Sayyadi Amir adalah seorang penulis dan mahasiswa pascasarjana di IAIN Madura. Ia dikenal melalui karya-karya tulisannya yang mengangkat tema sosial, spiritualitas, dan kehidupan sehari-hari. Beberapa karyanya yang telah diterbitkan antara lain: Al-Hikmah: Petuah-petuah Kehidupan dari Seorang Gelandangan,  Sang Pejuang Tangguh Tanpa Pamrih,  Puisi: 101 Untukmu, Kekasihku!

 

Redaksi

Share
Published by
Redaksi

Recent Posts

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…

3 jam ago

Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara

Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…

4 jam ago

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…

5 jam ago

Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…

6 jam ago

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…

1 hari ago

Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…

1 hari ago

This website uses cookies.