SUMENEP – Satuan Sabhara Polres Sumenep menggerebek sebuah hotel di kawasan Jalan Mustika No.1, Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota, pada Kamis (26/6/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.
Dalam operasi tersebut, aparat mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aktivitas mencurigakan, termasuk seorang mahasiswi yang dikabarkan berasal dari Pamekasan.
Polisi Gerebek Hotel Mencurigakan di Sumenep
Penggerebekan itu bukan hanya menyita perhatian warga sekitar, tapi juga menimbulkan tanda tanya besar soal aktivitas di hotel yang belakangan kerap ramai meski di luar jam operasional umum. Polisi juga mengamankan beberapa unit sepeda motor dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang perempuan muda yang diketahui masih berstatus mahasiswi ikut diamankan dalam operasi ini. Ia dibawa menggunakan mobil patroli ke markas kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, belum ada informasi resmi dari aparat soal keterlibatan atau status hukum para pihak yang ditangkap.
Warga Sebut Ada Aktivitas Mencurigakan di Dalam Hotel
Warga yang tinggal di sekitar hotel mengaku sudah lama curiga dengan aktivitas para tamu yang datang tidak wajar. Hotel tersebut sering didatangi tamu larut malam, bahkan di waktu subuh.
“Banyak tamu datang malam-malam, dan sering terlihat perempuan muda keluar masuk. Kami sudah lama curiga,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ruang Gelap yang Tak Tersentuh Pengawasan
Penggerebekan ini membuka kemungkinan adanya praktik prostitusi terselubung yang beroperasi di tengah kota. Meski wilayah Sumenep selama ini dikenal relatif tenang, kasus ini mengindikasikan adanya ruang gelap yang tak tersentuh pengawasan.
Aktivis sosial mendesak kepolisian agar tak berhenti pada pelaku lapangan. Mereka meminta aparat membongkar jika ada jaringan yang lebih luas yang terlibat dalam kasus ini, termasuk kemungkinan praktik prostitusi daring.
“Jika benar ini bagian dari prostitusi daring, harus ditelusuri lebih dalam. Bukan hanya pelaku di lapangan, tetapi juga jaringan yang mengkoordinir dan memfasilitasi praktik ini,” kata Fadel, aktivis Sumenep.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Sumenep belum memberikan keterangan resmi soal jumlah orang yang ditangkap maupun dugaan pidana yang melatarbelakangi penggerebekan. Publik menanti kejelasan agar informasi tidak liar di tengah masyarakat.
Warga dan pemerhati sosial berharap polisi segera menyampaikan perkembangan terkini hasil pemeriksaan agar tidak menimbulkan spekulasi dan keresahan.