SUMENEP – Insiden kericuhan disertai pembakaran bangunan di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa malam (4/11), menyita perhatian publik.
Aksi tersebut dinilai bukan sekadar konflik spontan masyarakat, melainkan sarat dengan indikasi provokasi yang terencana.
Menurut Aktivis Sumenep, Tolak Amir, aparat penegak hukum—khususnya Polda Jawa Timur (Polda Jatim)—harus segera bertindak tegas dan transparan untuk mengusut dalang di balik peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi dan Fakta Lapangan
Kericuhan yang terjadi pada malam hari itu cepat viral setelah akun TikTok @BK_dia03 menyiarkan peristiwa tersebut secara langsung, memperlihatkan kobaran api yang melahap beberapa bangunan.
Publik menilai situasi di Kangean semakin rawan apabila tidak segera ditangani dengan langkah hukum yang jelas.
Para aktivis mahasiswa menyebut, gelombang kekerasan tersebut bukanlah luapan emosi sesaat, tetapi kuat dugaan merupakan hasil manuver pihak tertentu yang ingin mengguncang stabilitas sosial di Kepulauan Kangean.
Aktivis mahasiswa menuntut Polda Jatim supaya segera mengidentifikasi dan menangkap seluruh pelaku provokasi, termasuk pihak yang diduga “menggerakkan” massa dari belakang layar.
Mereka juga mendesak agar proses hukum dijalankan secara transparan dan adil, agar publik tidak curiga bahwa insiden ini akan ditutup atau dibiarkan begitu saja.
Mengapa Ini Mendesak
Para aktivis menilai, pembiaran terhadap aktor-aktor provokatif hanya akan memperparah situasi dan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Bila provokator tidak segera ditangkap, potensi konflik horizontal di Kangean bisa melebar dari konflik antar kelompok masyarakat hingga perebutan sumber daya alam dan isu politik praktis.
“Kami mendesak Polda Jatim untuk bertindak cepat, profesional, dan transparan. Jangan biarkan provokator merusak kedamaian masyarakat Kangean,” tegas Tolak Amir. (*)












