Petani milenial Sumenep saat melakukan studi banding ke Yogyakarta.
SUMENEP – Sekelompok petani muda dari Sumenep, Jawa Timur, bergerak cepat. Mereka tak ingin sektor pertanian lokal terus tertinggal, Selasa (27/5).
Dipimpin langsung oleh Ketua Asosiasi Petani Milenial Sumenep, A. Purwanto, rombongan ini terbang ke Yogyakarta untuk studi pasar, memperdalam sistem lelang online yang sedang dikembangkan dalam aplikasi Silangtani.
Langkah awal dimulai dari Magelang, Jumat (23/5) pagi. Di sana, mereka mendalami teknologi kultur jaringan, khususnya pada tanaman pisang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mempelajari teknik perbanyakan bibit, khususnya pisang, melalui metode kultur jaringan,” kata Purwanto.
Pada malam harinya, studi berlanjut ke Sleman. Di pusat lelang komoditas pertanian, mereka mengamati langsung proses sortir, sistem penawaran harga, hingga pengelolaan aplikasi yang digunakan pasar digital tersebut.
Tak berhenti di situ, mereka juga menyambangi petani lokal di Sleman. Tujuannya jelas: menggali praktik terbaik yang bisa diterapkan di Sumenep.
“Kami optimistis karena telah menjalin kerja sama dengan berbagai pasar. Aplikasi ini dirancang untuk mempertemukan petani dengan pelaku pasar,” lanjut Purwanto.
Dukungan datang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep. Menurut Dewo Ringgih, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional DKPP, petani milenial akan menjadi ujung tombak pengelolaan aplikasi Silangtani.
“Mereka yang akan menjadi admin; memulai, mengatur, dan mengelola seluruh proses lelang di dalam platform,” tegasnya.
Silangtani bukan sekadar aplikasi. Ini adalah sistem lelang digital yang memungkinkan petani melepas hasil panen melalui titik kumpul—seperti Gapoktan, Poktan, atau koperasi—tanpa bergantung pada tengkulak. Pedagang besar cukup masuk platform dan menawar langsung harga tertinggi.
Dengan pendekatan ini, petani punya peluang lebih besar mendapat harga wajar. Sumenep pun bersiap masuk era baru pertanian digital, dengan anak muda sebagai garda depan.
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…
Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…
Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…
Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…
Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…
This website uses cookies.