Masih Banyak Jalan Poros Desa Rusak, Akhmadi Yasid: PUTR Harus Bisa Supervisi Tata Kelola Infrastruktur di Desa

SUMENEP – Persoalan jalan rusak di pedesaan semakin hari semakin memprihatinkan, sejumlah desa mulai dari Bugem, Arjasa, Kapedi hingga Montorna, keluhan warga semakin bertebaran, Minggu (1/6).

Jalan-jalan yang rusak parah dianggap sebagai beban bagi masyarakat setempat, sementara pemerintah desa (pemdes) dinilai abai. Bahkan, tak jarang warga terpaksa melakukan swadaya untuk memperbaiki infrastruktur yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah desa.

Menanggapi kondisi ini, anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid, angkat bicara. Ia menilai perlu adanya penegasan kewenangan dan penguatan peran Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) sebagai leading sector yang menangani masalah infrastruktur di tingkat desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jangan Asal Teriak Jalan Rusak, Cek Dulu Itu Jalan Siapa

Menurut Akhmadi, masyarakat harus bisa membedakan status jalan sebelum melayangkan protes ke sana-sini. Jika kerusakan terjadi di jalan desa, maka yang bertanggung jawab pertama adalah pemerintah desa (pemdes) setempat.

“Kalau sudah jelas itu jalan desa, maka silakan koordinasi langsung ke pemdes. Karena mereka punya Dana Desa (DD) yang bisa dipakai untuk infrastruktur,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jika pemdes belum menganggarkan perbaikan dalam APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa), maka dana tak terduga bisa digunakan untuk penanganan darurat. Akhmadi mendorong transparansi pemdes dalam mempublikasikan anggaran ini kepada publik.

Pentingnya Supervisi dan Pemetaan Kondisi Jalan Desa

Di sisi lain, Akhmadi menilai Dinas PUTR tidak boleh hanya menunggu laporan atau keluhan dari masyarakat. Dibutuhkan langkah konkret untuk supervisi langsung ke desa-desa dan mengumpulkan data yang lebih terperinci mengenai kondisi jalan.

“Berapa desa yang jalannya rusak parah? Seberapa parah kondisinya? Mana yang sudah ditangani dan mana yang belum? Ini harusnya ada pemetaan. Jangan sampai gelap data terus,” tandasnya.

Dengan data yang valid dan lengkap, Dinas PUTR bisa memberikan rekomendasi kepada pemdes untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur dalam penyusunan APBDes tahun berikutnya.

Bantuan Keuangan (BK) Desa yang Tidak Tepat Sasaran

Akhmadi juga menyoroti soal bantuan keuangan (BK) desa yang selama ini mengalir melalui Dinas PUTR. Menurutnya, distribusi bantuan tersebut harus dipastikan benar-benar tepat sasaran, jangan hanya menjadi formalitas atau proyek yang tidak menyelesaikan masalah.

“Selama ini kita lihat banyak sekali BK desa yang diterima banyak desa melalui PUTR. Kita berharap itu betul-betul bisa tepat sasaran, sehingga kita minimalisir keluhan masyarakat,” ujarnya, menyindir.

Komentar Akhmadi Yasid ini semakin memperkuat desakan dari berbagai elemen masyarakat. Sebelumnya, aktivis mendesak Inspektorat Kabupaten untuk mengaudit pemdes yang dinilai lalai, terutama dalam penanganan jalan rusak.

Catatan Kritis untuk Pemdes dan Dinas PUTR

Kasus-kasus ini menjadi catatan penting bagi pemerintah desa. Akhmadi menegaskan, pemdes jangan hanya bergerak setelah mendapat desakan dari masyarakat. Sementara itu, Dinas PUTR tidak boleh hanya mengandalkan kewenangan teknis tanpa mengambil langkah nyata di lapangan.

“Supervisi itu penting. Bukan untuk mengintervensi, tapi mendampingi agar pemdes tidak salah langkah. Jangan sampai jalan rusak parah dibiarkan sampai warga turun tangan sendiri,” tutup Akhmadi.

Redaksi

Recent Posts

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…

18 jam ago

Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…

21 jam ago

Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi

Zainurrozi, pengadu yang juga menyasar para pejabat tinggi bank plat merah milik Kabupaten Sumenep tersebut,…

21 jam ago

Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Keprihatinan dan sorotan utama mereka berfokus pada RSUD dr. H. Moh. Anwar dan 30 Puskesmas…

1 hari ago

Terancam Penjara, Kades Beluk Ares dan Ketua DPRD Sumenep Terseret Skandal Pemerasan

Kasus ini telah naik ke tahap penyidikan, yang ditandai dengan diterbitkannya SPDP oleh Satuan Reserse…

1 hari ago

Dear Jatim: Penggerebekan Hotel oleh Sabhara Cacat Hukum, Pernyataan Kasi Humas Menyesatkan Publik

Ketua Dear Jatim Korda Sumenep, Mahbub Junaidi, menilai bahwa penggerebekan tersebut sarat pelanggaran hukum acara…

2 hari ago

This website uses cookies.