SUMENEP – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 12 Universitas Trunojoyo Madura menjalin kolaborasi strategis dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumenep dalam kegiatan bertajuk “Pengembangan dan Inovasi Produk UMKM melalui Kemasan dan Legalitas Produk”, Kamis (17/7).
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, dan dihadiri oleh para pelaku UMKM lokal, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal melalui inovasi kemasan dan pengetahuan terkait pentingnya legalitas produk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inovasi Kemasan Produk UMKM
Dalam kegiatan ini, Yuli, selaku perwakilan dari Diskop UKM Perindag dan narasumber utama, memberikan materi tentang pentingnya desain kemasan yang menarik, serta prosedur pengurusan legalitas produk seperti NIB, PIRT, sertifikasi halal, dan merek dagang.
“Kemasan bukan hanya pelindung produk, tetapi juga media promosi. UMKM di desa harus mulai berani berinovasi dan menyesuaikan kemasan dengan target pasar. Selain itu, legalitas sangat penting untuk memperluas jangkauan distribusi produk, baik secara offline maupun online,” ujar Bu Yuli.
Pak Imam, Sekretaris Desa Legung Timur, memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang telah mempertemukan pelaku UMKM dengan instansi terkait.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan manfaat langsung bagi warga kami. Harapannya, UMKM di desa bisa lebih berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” tuturnya.
Salah satu pelaku UMKM yang hadir, Abnatun, merasa senang dan termotivasi setelah mengikuti kegiatan ini.
“Saya jadi tahu bagaimana cara membuat label kemasan yang menarik dan legal. Biasanya saya hanya pakai plastik biasa tanpa label. Ini sangat membantu saya untuk bisa naik kelas,” ungkapnya dengan antusias.
Langkah Positif bagi UMKM
Kegiatan ini dimoderatori oleh Titik, salah satu anggota KKN 12, yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari perubahan positif bagi UMKM di Legung Timur. Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat bisa membawa dampak nyata,” jelas Titik.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, konsultasi langsung bersama Bu Yuli, serta penyerahan desain label kemasan sederhana hasil pendampingan mahasiswa KKN.
Mahasiswa KKN 12 berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM desa hingga akhir masa KKN mereka.