Jaka Jatim : Bank Papua Surabaya Diduga Rampok Nasabah Sendiri, Ini Modus Liciknya!

- Publisher

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jaka Jatim saat melakukan demo.

Jaka Jatim saat melakukan demo.

SURABAYA, 14 MEI 2025– Dugaan tindakan sewenang-wenang dilakukan oleh Bank Papua Cabang Surabaya terhadap nasabahnya, PT MS Group dan CV Manunggal Group, mencuat ke publik. Hal ini diungkapkan oleh Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) yang menyebut adanya praktik tidak transparan dan pelanggaran terhadap hukum perbankan.

Kejadian bermula dari pinjaman modal usaha senilai Rp70 miliar yang diajukan oleh PT MS Group untuk pembangunan pabrik baja di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Pabrik tersebut telah mengantongi izin lengkap serta berdiri di atas tanah bersertifikat hak milik (SHM).

Namun, proyek tersebut ditutup secara sepihak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyebabkan perusahaan tidak dapat beroperasi dan tidak memiliki penghasilan. Meski begitu, pihak PT MS Group tetap menunjukkan iktikad baik dengan membayar cicilan pinjaman.

“Hingga tahun 2023, tercatat pembayaran sebesar Rp50,5 miliar telah dilakukan oleh debitur,” ujar Syafi’i, Koordinator Lapangan Jaka Jatim, saat ditemui di Surabaya, Selasa (14/5).

Namun, di tengah angsuran yang masih berjalan aktif dan lancar, Bank Papua justru melelang aset tanah milik perusahaan tersebut tanpa adanya pemberitahuan yang jelas. Tidak hanya itu, suku bunga pinjaman disebut terus dinaikkan sekitar 0,5 persen tiap tahun, meskipun usaha debitur sudah tidak beroperasi.

“Lebih parahnya lagi, ketika debitur berinisiatif menjual aset jaminan demi menutup kewajiban, uang dari pembeli yang sudah ditransfer ke rekening Bank Papua malah dikembalikan tiga bulan kemudian tanpa alasan yang jelas,” tambah Syafi’i.

Baca Juga :  Terbongkar Erwin Bebek Diduga Makelar Tanah PPJB 40 Ha Fiktif di Labuan Bajo, Pemilik Tanah 11 Ha dan 3,1 Ha Jadi Korban 

Pihaknya juga menyebut bahwa permintaan rekening koran oleh PT MS Group selalu ditolak oleh pihak bank. Jaka Jatim menduga ada unsur penggelapan dana nasabah yang dilakukan oleh oknum di internal Bank Papua.

“Atas dasar ini, kami menilai ada indikasi kuat terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Perbankan, Peraturan OJK, hingga unsur pidana seperti penggelapan dan pencucian uang,” tegas Syafi’i.

Jaka Jatim dalam pernyataan sikapnya menuntut:

1. Perbaikan manajemen keuangan di Bank Papua Cabang Surabaya.

2. Penyesuaian pinjaman usaha sesuai dengan UU Perbankan dan Peraturan OJK.

Baca Juga :  Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

3. Penghentian tindakan represif yang mencederai kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan.

4. Transparansi dalam pengelolaan bunga pinjaman yang dinilai menyimpang dari standar.

5. Penyelesaian kasus ini secara baik-baik, atau mereka akan melaporkannya ke pihak berwenang dan melakukan aksi massa di kantor Bank Papua.

“Kami tidak akan tinggal diam. Jika tidak ada itikad baik dari pihak Bank Papua, kami bersama buruh dan masyarakat akan mengepung kantor cabang mereka di Surabaya,” tutup Syafi’i dengan nada tegas. (*)

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak Bank Papua Cabang Surabaya belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus Penganiayaan Bocah karena Layangan Putus di Sumenep Dilaporkan ke Polisi
Praktisi Hukum : Pengadilan Bukan Tempat Legalisasi Hasil Penyidikan, Namun Menggali Fakta dan Kebenaran
Pengamat Hukum: Karya OTT Unit Tipikor Polres Mabar untuk Kasus Kades Golo Bilas, Ada Peluang Kandas Di Kejaksaan dan Hakim
Promosi Miras di Media Sosial, Ammpera Laporkan King Abdi ke Jalur Hukum
Bukan Lempar Tanggung Jawab, Penetapan DPO Dinilai Sesuai Aturan
Sandiwara Sempadan Pantai: Modus Baru Menggagalkan Jual Beli Sah di Labuan Bajo
Tergiur Janji Cuan TikTok, Korban Investasi Bodong Serbu Polda Jatim, Targetkan Terduga Pelaku Eks Pegawai Bank
PR Istana Jaya Diduga Kelabui Bea Cukai, Soal Penanggung Jawab

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Kasus Penganiayaan Bocah karena Layangan Putus di Sumenep Dilaporkan ke Polisi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 08:08 WIB

Praktisi Hukum : Pengadilan Bukan Tempat Legalisasi Hasil Penyidikan, Namun Menggali Fakta dan Kebenaran

Jumat, 8 Agustus 2025 - 12:12 WIB

Pengamat Hukum: Karya OTT Unit Tipikor Polres Mabar untuk Kasus Kades Golo Bilas, Ada Peluang Kandas Di Kejaksaan dan Hakim

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 13:34 WIB

Promosi Miras di Media Sosial, Ammpera Laporkan King Abdi ke Jalur Hukum

Jumat, 1 Agustus 2025 - 14:51 WIB

Bukan Lempar Tanggung Jawab, Penetapan DPO Dinilai Sesuai Aturan

Berita Terbaru

Ketua Jaringan Strategi Pemuda, Hasyim Khafani.

News

Fit and Proper Test KI Sumenep Diduga Sarat Intrik

Senin, 18 Agu 2025 - 01:43 WIB

You cannot copy content of this page