Ekonomi

Bitcoin & Ethereum Anjlok di Awal April 2025, Apa Penyebabnya?

Times In, Crypto News – Pasar kripto kembali dikejutkan oleh koreksi mendadak yang terjadi pada dua aset digital terbesar, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Setelah sempat mencetak kenaikan signifikan di bulan Maret, harga kedua koin tersebut mengalami penurunan tajam di awal pekan ini. (7/4)

Pada Senin pagi waktu Asia, Bitcoin tercatat turun 5,02% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di angka $78.892. Sementara itu, Ethereum mengalami koreksi lebih dalam, yakni sebesar 9,62%, dan kini berada di level $1.617, mendekati titik support kunci.

Penurunan ini cukup mengejutkan bagi banyak investor, terutama mereka yang baru masuk pasar setelah semangat bullish Maret lalu. Volume perdagangan yang sempat menurun selama akhir pekan ikut memperparah volatilitas harga saat pasar global kembali aktif di hari Senin.

Beberapa analis menilai bahwa aksi ambil untung (profit taking) menjadi penyebab utama dari koreksi ini. Investor institusional yang sudah mencetak profit dalam jangka pendek memutuskan keluar dari pasar untuk mengamankan keuntungan, menciptakan tekanan jual yang cukup besar.

Selain itu, kekhawatiran investor terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed juga ikut memicu ketidakpastian. Sentimen makroekonomi global kembali membayangi pasar aset berisiko, termasuk kripto, yang dikenal sangat sensitif terhadap kebijakan moneter.

Dari sisi teknikal, pergerakan ini masih dianggap wajar oleh banyak analis. “Selama Bitcoin tetap bertahan di atas $75.000 dan Ethereum di atas $1.500, struktur naik (uptrend) masih terjaga. Ini bisa jadi hanya retracement sebelum naik lebih tinggi,” ungkap Maya Tandiono, analis teknikal senior dari Carrunci Research.

Menariknya, meskipun harga jatuh, sentimen jangka panjang investor tidak banyak berubah. Data on-chain menunjukkan bahwa mayoritas pemegang BTC besar (whales) justru mempertahankan kepemilikannya, bahkan menambah posisi saat harga turun.

Di sisi lain, beberapa altcoin juga ikut terdampak oleh tekanan pasar ini. Namun, koreksi ini dinilai membuka peluang beli (buy the dip) bagi investor yang telah menanti titik masuk yang lebih ideal.

Pakar keamanan juga kembali mengingatkan investor untuk tetap waspada, mengingat banyaknya aktivitas penipuan (scam) yang meningkat ketika volatilitas pasar tinggi. “Waspadai sinyal beli palsu dan jangan mudah percaya dengan tawaran profit cepat,” tegas Maya.

Dengan berbagai faktor yang memengaruhi, pasar kripto di awal April 2025 menghadapi tantangan tersendiri. Namun, banyak yang percaya bahwa setelah badai koreksi ini, potensi reli masih terbuka lebar—terutama menjelang semester dua yang biasanya cenderung bullish.

Redaksi

Share
Published by
Redaksi

Recent Posts

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…

33 menit ago

Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara

Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…

2 jam ago

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…

3 jam ago

Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…

4 jam ago

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…

1 hari ago

Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…

1 hari ago

This website uses cookies.