BANTEN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu secara resmi mencopot Gery Wijaya dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen). Keputusan ini diambil dalam rapat Forum Koordinasi Pengurus yang digelar pada 16 Juni 2025 lalu.
Pemberhentian tersebut dilakukan setelah melalui diskusi panjang dan mufakat antar pengurus inti, menyusul sejumlah pelanggaran prinsip kerja kolektif-kolegial yang menjadi landasan utama dalam organisasi BEM lintas kampus tersebut.
Dinilai Tak Kooperatif dan Tak Hadir di Forum Strategis
Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, setidaknya ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pencopotan Gery Wijaya dari struktur kepengurusan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama, ia dinilai tidak kooperatif dalam menjalankan tugas-tugas organisasi, terutama terkait komunikasi lintas BEM dan eksekusi program kerja kolektif.
Kedua, yang bersangkutan dianggap tidak mampu membangun kerja sama yang konstruktif dengan sesama pengurus dalam agenda-agenda bersama. Ketiga, ketidakhadiran Gery dalam sejumlah forum strategis dan kegiatan penting tanpa memberikan klarifikasi atau pertanggungjawaban yang jelas memperburuk kepercayaan internal terhadapnya.
Demi Stabilitas Organisasi
Koordinator Umum BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil semata-mata demi menjaga integritas dan keberlangsungan organisasi.
“Keputusan ini bukan sesuatu yang diambil secara tergesa-gesa, melainkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan komitmen yang bersangkutan. BEM Banten Bersatu berdiri di atas prinsip kerja bersama, bukan kerja individual. Jika ada pengurus yang tidak bisa berjalan bersama, maka dengan berat hati organisasi harus mengambil langkah tegas demi keberlangsungan gerak kolektif,” tegas Bagas.
Plt Sekjen Akan Segera Ditunjuk
Untuk memastikan roda organisasi tetap berjalan, BEM Banten Bersatu akan segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal. Posisi ini akan diisi sementara waktu hingga keluarnya keputusan definitif hasil evaluasi internal.
Organisasi mahasiswa lintas kampus ini menyatakan komitmennya untuk tetap terbuka kepada publik, anggota, dan mitra kerja atas setiap dinamika internal yang terjadi, sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas.