JAKARTA – Gerakan Kiri Nusantara (Gen Kiri) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut tuntas dugaan kasus korupsi dana haji yang menyeret nama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Desakan ini disampaikan langsung oleh Koordinator Nasional Gen Kiri, Fadhir, dalam wawancara dengan media, Senin (23/9).
Menurutnya, lambannya penanganan kasus ini berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum maupun penyelenggara haji.
“KPK jangan tebang pilih. Kalau memang ada bukti yang kuat, segera umumkan ke publik dan tangkap Yaqut. Rakyat butuh kepastian hukum, apalagi ini menyangkut dana umat yang sangat besar,” tegas Fadhir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai, korupsi yang melibatkan dana haji merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah jutaan umat Islam Indonesia. Dana tersebut, kata Fadhir, bukan hanya soal ibadah, melainkan juga menyangkut kepercayaan dan keberlangsungan sistem penyelenggaraan haji yang transparan.
“Dana haji itu hasil keringat rakyat, hasil tabungan panjang jamaah. Kalau dikorupsi, sama saja menginjak-injak martabat umat Islam. Itu sebabnya kami mendesak KPK bertindak tegas, jangan hanya diam,” lanjutnya.
Selain itu, Fadhir juga mengkritik pemerintah yang menurutnya cenderung menutup-nutupi persoalan ini. Ia meminta Presiden tidak melindungi siapapun yang terlibat, termasuk menterinya sendiri.
“Kalau Presiden mau dianggap serius dalam pemberantasan korupsi, jangan biarkan kasus ini jadi kabur. Jangan ada intervensi politik. Rakyat sedang menunggu sikap tegas,” ujar Fadhir.
Gen Kiri berencana menggelar aksi nasional di depan gedung KPK pekan depan jika tuntutan mereka tidak ditanggapi. Fadhir menegaskan bahwa tekanan publik adalah satu-satunya cara untuk memastikan kasus dugaan korupsi haji ini tidak terkubur oleh permainan politik.