News

Dukung Pengembangan UMKM, Gekraf Pamekasan Minta Taman B. Walk Diaktifkan untuk Tampung PKL Tapsiun

TIMES IN, Pamekasan Sejak kamis (27/3), aktivitas PKL yang menggelar dagangannya di kawasan eks stasiun Kereta Api (KA), di Jl Trunojoyo, Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Sementara waktu, para PKL Tapsiun di relokasi ke sisi selatan dari Makam Gerre Manjeng, sampai dengan pertigaan menuju Desa Jalmak.

Ketua Gekraf Pamekasan Basri mengatakan, usai penutupan Eks PJKA Tapsiun Pamekasan, pihaknya mengaku sering mendapatkan keluhan dari PKL terkait tempat relokasi yang tidak strategis.

Sebagai organisasi yang bergerak di ekonomi kreatif, Basri berharap agar pemerintah mempertimbangkan kembali berbagai aspek utamanya dari aspek kelayakan.

“Saya tidak ingin ikut campur soal penutupan PJKA, Namun sangat riskan ketika para PKL tapsiun dipindahkan ke lokasi yang tidak strategis,” kata ketua Gekraf Pamekasan Basri, Kamis (3/4).

Sebagai alternatif bagi PKL yang direlokasi, ia berharap pemerintah dapat menghidupkan kembali taman B.WALK di Jalan Raya Bazar sebagai pusat kuliner atau tempat PKL Pamekasan sebagai penampungan sementara bagi PKL tapsiun.

“Kalau PKL tapsiun direlokasi ke taman B. WALK itu lebih baik tetapi perlu juga di saring agar bisa tertib, selain strategis lokasi tersebut sangat potensial untuk menghidupkan UMKM serta pusat kuliner,” terangnya.

Menurut Basri, taman B. WALK itu sudah lama tidak berfungsi, minimalnya pemindahan itu untuk menampung para PKL tapsiun, dan juga untuk menghidupkan kembali UMKM di teman tersebut.

“Taman B. WALK itu masih sangat layak, itu bisa dipakai untuk menampung rekan-rekan PKL ketimbang dipindah ke lokasi yang saat ini mereka tempati,” tandasnya.

 

*) Kontributor : Rasidi

*) Editor : Redaksi

Redaksi

Recent Posts

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…

1 jam ago

Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…

2 jam ago

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…

23 jam ago

Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme

Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…

1 hari ago

Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi

Zainurrozi, pengadu yang juga menyasar para pejabat tinggi bank plat merah milik Kabupaten Sumenep tersebut,…

1 hari ago

Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Keprihatinan dan sorotan utama mereka berfokus pada RSUD dr. H. Moh. Anwar dan 30 Puskesmas…

1 hari ago

This website uses cookies.