Diduga Ada Pemalsuan Tanda Tangan, Pengajuan Berkas Komisariat Persiapan UNIBA Madura Menuai Polemik

- Publisher

Jumat, 20 Juni 2025 - 21:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Istimewa

Istimewa

SUMENEP – Polemik internal tengah mengguncang tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Universitas Bahaudin Mudharya (UNIBA) Madura, Jumat (20/6).

Dugaan pemalsuan tanda tangan dalam proses pengajuan berkas komisariat memicu kegaduhan dan kekecewaan di kalangan pengurus.

Haikal Maulana, salah satu pengurus HMI Komisariat Persiapan UNIBA Madura mengungkapkan bahwa dirinya merasa dirugikan atas dugaan pencatutan tanda tangan yang tidak pernah ia berikan.

“Saya tidak merasa menandatangani berkas tersebut. Ini sangat merugikan saya dan integritas organisasi,” ujar Haikal kepada tim bombastik.id.

Senada dengan Haikal, RB Bagas NoerMahendra yang tercatat sebagai pengurus di komisariat tersebut juga membantah telah menandatangani berkas yang diajukan oleh koordinator.

“Saya tidak pernah menandatangani dokumen itu. Ini jelas mengarah pada pemanfaatan kepentingan pribadi yang tidak sehat,” tegas Bagas.

Saat dimintai konfirmasi oleh tim bombastik.id, koordinator HMI Komisariat Persiapan UNIBA Madura yang diduga terlibat dalam polemik tersebut memilih bungkam. Pesan yang dikirim tidak mendapatkan balasan hingga berita ini diturunkan.

Baca Juga :  Ketua HMJ Menejemen UNIBA Bungkam soal Sekretarisnya Jadi Korban Pelecehan

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Sumenep saat dikonfirmasi hanya memberikan jawaban singkat. “Koordinator mengajukan apa dan kepada siapa?” balasnya melalui pesan singkat, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Situasi ini menimbulkan gejolak besar di internal HMI Komisariat Persiapan UNIBA Madura. Jefri, salah satu kader HMI, menilai bahwa persoalan ini bisa merusak citra organisasi jika tidak segera diselesaikan dengan transparan dan sesuai mekanisme.

Baca Juga :  PR Istana Jaya Diduga Kelabui Bea Cukai, Soal Penanggung Jawab

“Persoalan ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada klarifikasi terbuka dan penyelesaian secara organisatoris agar tidak menimbulkan preseden buruk di kemudian hari,” tegas Jefri.

Hingga saat ini, kasus tersebut masih menjadi perbincangan hangat di kalangan kader dan menunggu tindak lanjut resmi dari pihak HMI Cabang Sumenep.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa UST Gelar Aksi Damai, Tuntut Pertanggungjawaban Rektor Usai Pernyataan Kontroversial
Seret Nama Kadis, Akitivis Minta Kasus PATM 2019 di Sumenep Dibuka Kembali
Kasus Penganiayaan Bocah karena Layangan Putus di Sumenep Dilaporkan ke Polisi
Fit and Proper Test KI Sumenep Diduga Sarat Intrik
Dasco Yakin Efisiensi Anggaran Tujuannya untuk Perbaikan Kesejahteraan Rakyat
Forkopimcam Galis Peringati HUT RI ke-80 dengan Semarak Budaya
Aliansi Mahasiswa Giliraja Melawan: Kritik Pernyataan Bupati Sumenep Tentang Petani
Aksi Unras Yayasan Taretan Legal Justitia Desak Copot Kasat Reskrim Polres Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 14:41 WIB

Mahasiswa UST Gelar Aksi Damai, Tuntut Pertanggungjawaban Rektor Usai Pernyataan Kontroversial

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:47 WIB

Seret Nama Kadis, Akitivis Minta Kasus PATM 2019 di Sumenep Dibuka Kembali

Senin, 18 Agustus 2025 - 01:43 WIB

Fit and Proper Test KI Sumenep Diduga Sarat Intrik

Minggu, 17 Agustus 2025 - 17:32 WIB

Dasco Yakin Efisiensi Anggaran Tujuannya untuk Perbaikan Kesejahteraan Rakyat

Minggu, 17 Agustus 2025 - 16:16 WIB

Forkopimcam Galis Peringati HUT RI ke-80 dengan Semarak Budaya

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page