Centris Siapkan Laporan Resmi, Bongkar Nama-Nama Rokok Ilegal di Sumenep 

- Publisher

Minggu, 28 September 2025 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah rokok ilegal yang diduga diproduksi di Sumenep.

Sejumlah rokok ilegal yang diduga diproduksi di Sumenep.

SUMENEP – Central Political And Religious Studies (Centris) kembali angkat suara terkait peredaran rokok ilegal di Madura. Setelah sebelumnya melayangkan peringatan keras, kini lembaga tersebut menegaskan telah mengantongi data lengkap mengenai merek dan jaringan distribusi rokok tanpa pita cukai yang diduga melibatkan pengusaha berinisial HM dan HZ.

Direktur Centris, Moh. Anwar, menyampaikan bahwa dari hasil investigasi pihaknya, beberapa merek rokok seperti Gicu, Dubai, Fantastic, dan New Milde Exclusive dipastikan beredar luas tanpa izin resmi dan diduga diproduksi di salah satu pabrik rokok di wilayah Sumenep.

Baca Juga :  Gaki Ungkap Temuan PR Resmi di Lenteng Diduga Produksi Rokok Ilegal

“Data nama-nama merek rokok sudah ada di tangan kami. Dalam waktu dekat, semua itu akan kami serahkan ke pihak berwenang sebagai laporan resmi. Kami ingin memastikan kejahatan ini tidak berhenti pada wacana,” tegas Anwar, Sabtu (27/9).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Centris juga mengingatkan, apabila laporan tersebut mandek tanpa tindak lanjut, patut diduga ada permainan dan pembiaran oleh oknum di tingkat aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Hj. Ansari MPR RI Serap Aspirasi Bersama Masyarakat Madura

“Kalau nanti laporan kami tidak jalan, kami siap menembus langsung ke Kementerian Keuangan. Apalagi Menkeu sudah jelas menyatakan pemerintah mengantongi data soal rokok ilegal. Ini saatnya publik tahu sejauh mana keseriusan pemerintah menindak mafia rokok ilegal di Madura,” sambungnya.

Centris menilai, pemerintah pusat tidak boleh hanya berhenti pada pernyataan retoris. Apalagi, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu lalu menegaskan sudah ada data penjual dan distributor rokok ilegal yang siap ditindak.

Baca Juga :  Mengejutkan! Sekdes Legung Timur Akui Lupa Setorkan LPJ Dana Pokir Rp200 Juta

“Jika perlu kami akan tunjukkan data, nama, dan fakta lapangan tentang bagaimana rokok ilegal ini beredar, siapa pemilik dan distributornya, serta bagaimana penanganan pihak berwenang selama ini. Kalau dibiarkan, negara bukan hanya dirugikan secara ekonomi, tetapi juga kehilangan wibawa hukum,” tandas Anwar.

Centris menutup pernyataannya dengan mendesak pemerintah agar bertindak tegas tanpa pandang bulu. Menurutnya, rakyat tidak boleh melihat negara kalah oleh mafia lokal yang berlindung di balik pengaruh dan kekuasaan.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Senyum 300 Anak Yatim, BIP dan Wahana Putra Cahaya Warnai Fun Pasar Rakyat 2025
SPPG Bujur Tengah 2 Diduga Sajikan MBG Tak Layak
Komisi III DPRD Sumenep Soroti Kejanggalan Dua Proyek Penanganan Banjir
Aksi Jilid II, APMS Desak Pemkab Bubarkan PT Sumekar Sumenep
Demo Jastra Soroti Skandal Program Wirausaha Santri Sumenep
Badko HMI Jatim Dukung Menkeu Berantas Rokok Ilegal
Gerakan Kiri Nusantara Desak KPK Segera Ungkap dan Tangkap Menag Yaqut Terkait Dugaan Korupsi Haji
FH UMM Luncurkan Ruang Simulasi Digital Praktikum Hukum

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:42 WIB

Senyum 300 Anak Yatim, BIP dan Wahana Putra Cahaya Warnai Fun Pasar Rakyat 2025

Selasa, 30 September 2025 - 13:05 WIB

SPPG Bujur Tengah 2 Diduga Sajikan MBG Tak Layak

Minggu, 28 September 2025 - 11:32 WIB

Centris Siapkan Laporan Resmi, Bongkar Nama-Nama Rokok Ilegal di Sumenep 

Kamis, 25 September 2025 - 22:26 WIB

Komisi III DPRD Sumenep Soroti Kejanggalan Dua Proyek Penanganan Banjir

Kamis, 25 September 2025 - 19:08 WIB

Aksi Jilid II, APMS Desak Pemkab Bubarkan PT Sumekar Sumenep

Berita Terbaru

Menu MBG di Bujur Timur, dianggap tidak layak untuk dikonsumsi.

News

SPPG Bujur Tengah 2 Diduga Sajikan MBG Tak Layak

Selasa, 30 Sep 2025 - 13:05 WIB

You cannot copy content of this page