Buntut Dari Kegiatan Museum Temporer, Dear Jatim: Itu Hanya Menjadi Bancaan Oknum Disdikbud Pamekasan

- Publisher

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN – Pembukaan museum temporer Mandilaras yang terletak di jln Cokroaminoto No 1 area monumen arek Lancor menuai beberapa kritikan dari kalangan aktivis. Selasa (29/07/2025)

 

Pasalnya, kegiatan semacam seremonial tersebut mendapatkan kritikan pedas dari aktivis karena telan anggaran sebesar Rp. 75.000.000 dibawah payung besar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Pamekasan dimana kegiatan tersebut hanyalah formalitas saja tetapi kenyataannya masih banyak barang peninggalan di museum tersebut tidak mendapatkan perawatan.

 

Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman dalam video yang beredar di beberapa platform media mengatakan terheran-heran melihat keadaan dan situasi acara ini, karena sudah telan anggaran banyak namun masih saja barang peninggalan sejarah tidak terawat.

 

“Bagaimana benda-benda peninggalan ini akan awet kalau tidak dirawat, ayo kita melek jangan hanya bisa menghabiskan anggaran akan tetapi harus bisa merawat,” katanya.

 

Sementara itu, sekertaris jenderal Dewan Energi Aspirasi Rakyat (Dear Jatim) Latif menegaskan bahwa kegiatan museum temporer Mandilaras hanya menjadi beban terhadap pemerintah yang saat ini mengalami efesiensi anggaran, karena aspek manfaatnya juga tidak jelas.

Baca Juga :  Tak Lagi Sekadar Wacana, Provinsi Madura Didorong Naik Meja Presiden

 

“Siapa yang mau berkunjung ke museum temporer Mandilaras ini jika barang-barang peninggalan sejarah tidak dirawat, sedangkan anggaran kegiatan tersebut hanya menjadi bancaan oknum Disdikbud,” paparnya.

 

Tak heran jika oknum Disdikbud kabupaten Pamekasan terkesan pintar menghabiskan anggaran yang bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Khusus Non Fisik tanpa memikirkan asas manfaat dan timbal balik terhadap kegiatan tersebut.

 

“Kami minta kepada inspektorat kabupaten Pamekasan hasil audit nantinya dipaparkan ke publik terkait tranformasi dan transparansi di setiap anggaran,” desak Latif sekjen Dear Jatim

Baca Juga :  Survei ACCESS: Mayoritas Warga Madura Belum Puas Kinerja Pemimpinnya

 

Latif juga menambahkan kami mendukung langkah koperatif pemerintah kabupaten Pamekasan dibawah kepemimpinan KH Kholilurrahman untuk segera mengambil kebijakan tegas terhadap oknum yang bermain di lingkungannya.

 

“Harapan besar dari masyarakat kabupaten Pamekasan agar pemerintah bisa tegas dalam mengambil kebijakan dan yang terpenting yaitu transparansi,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi
Respons Cepat Kemenko Polkam: Bantuan Logistik Diterbangkan ke Korban Banjir Aceh Tamiang
Ungkap Carut Marutnya Pelayanan Puskesmas di Bluto, Kuasa Hukum Minta Seluruh CCTV Dibuka

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:53 WIB

Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:32 WIB

Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:29 WIB

Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page