Hanifah Aulia Firdani (Mahasiswi prodi tadris matematika universitas KH. Mukhtar Syafa’at)
KOLOM – Kalau dengar kata matematika, apa yang langsung terlintas di pikiranmu? Rumus? Angka-angka ribet? Ujian?
Tapi tunggu dulu, matematika itu nggak cuma soal hitung-hitungan di kertas. Sebenarnya, matematika itu keren banget! Dia adalah bahasa rahasia yang dipakai alam semesta untuk bekerja. Nggak percaya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Mungkin kedengarannya aneh, tapi matematika itu mirip banget sama seni. Sama-sama butuh kreativitas, kepekaan, dan keindahan. Misalnya, deret Fibonacci—angka-angkanya muncul di mana-mana: di kelopak bunga, susunan biji bunga matahari, bahkan cangkang siput. Alam kayaknya suka banget sama pola yang satu ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan bukan cuma alam, seniman dan arsitek juga sering pakai matematika buat bikin karya yang indah dan harmonis. Rasio emas? Itu juga bagian dari matematika yang jadi dasar desain banyak bangunan keren dan lukisan klasik.
Kalau kamu pikir matematika cuma ada di kelas, coba pikir lagi. Semua teknologi yang kamu pakai—smartphone, internet, kendaraan listrik—itu semua bisa ada karena matematika.
Mau bikin jembatan yang tahan gempa? Pakai kalkulus. Mau deteksi penyakit lewat AI? Butuh statistik. Bahkan peluncuran roket ke luar angkasa pun pakai rumus matematika yang super presisi. Intinya, tanpa matematika, banyak hal di dunia ini nggak bakal jalan.
Nggak cuma soal jawaban benar atau salah. Belajar matematika itu sebenarnya ngajarin kita berpikir. Kamu dilatih untuk nyari pola, bikin strategi, dan menyelesaikan masalah. Ini penting banget di dunia nyata, apalagi di zaman sekarang yang serba cepat dan kompleks.
Contohnya? Lihat aja kriptografi—ilmu matematika yang bikin data pribadi kita tetap aman di dunia digital. Itu hasil dari pemikiran kreatif para matematikawan!
Kamu suka desain? Musik? Tari? Semua itu punya hubungan dengan matematika. Di balik lukisan simetris atau musik klasik yang harmonis, ada perhitungan dan pola tersembunyi. Bahkan seni digital modern banyak terinspirasi dari bentuk-bentuk fraktal, simetri, dan geometri.
Ternyata matematika dan seni itu bukan dua dunia yang berbeda. Mereka saling melengkapi dan saling memperkaya.
Matematika bukan cuma soal nilai di rapor atau rumus di papan tulis. Ia adalah alat super yang membantu kita memahami dunia, menciptakan teknologi, dan mengekspresikan keindahan.
Jadi, yuk ubah cara pandang kita! Pelajari matematika bukan karena terpaksa, tapi karena kamu sedang belajar bahasa alam semesta. Siapa tahu, di balik soal-soal itu, kamu menemukan inspirasi untuk jadi penemu, seniman, atau inovator masa depan.
______
* Hanifah Aulia Firdani (Mahasiswi prodi tadris matematika universitas KH. Mukhtar Syafa’at)
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang sukses menyelenggarakan Training Raya Nasional 2025 dengan format baru yang…
Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandi, S.H., menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara kali ini harus menjadi…
Jaringan Kawal Jawa Timur menilai KPK lamban dan cenderung tebang pilih. Dalam aksi demonstrasi di…
Buntut adanya dugaan carut marutnya pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana…
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Pancasila Kota Salatiga berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan.…
Dalam unggahan mereka yang bernada reflektif dan menggugah, kelompok ini menyoroti bagaimana kampus hari ini…
This website uses cookies.