Bukan Cuma Rumus: Matematika Itu Seni Mengendalikan Dunia

- Publisher

Senin, 5 Mei 2025 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hanifah Aulia Firdani (Mahasiswi prodi tadris matematika universitas KH. Mukhtar Syafa’at)

Hanifah Aulia Firdani (Mahasiswi prodi tadris matematika universitas KH. Mukhtar Syafa’at)

KOLOM – Kalau dengar kata matematika, apa yang langsung terlintas di pikiranmu? Rumus? Angka-angka ribet? Ujian?

Tapi tunggu dulu, matematika itu nggak cuma soal hitung-hitungan di kertas. Sebenarnya, matematika itu keren banget! Dia adalah bahasa rahasia yang dipakai alam semesta untuk bekerja. Nggak percaya? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

Matematika Itu… Seni?

Mungkin kedengarannya aneh, tapi matematika itu mirip banget sama seni. Sama-sama butuh kreativitas, kepekaan, dan keindahan. Misalnya, deret Fibonacci—angka-angkanya muncul di mana-mana: di kelopak bunga, susunan biji bunga matahari, bahkan cangkang siput. Alam kayaknya suka banget sama pola yang satu ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dan bukan cuma alam, seniman dan arsitek juga sering pakai matematika buat bikin karya yang indah dan harmonis. Rasio emas? Itu juga bagian dari matematika yang jadi dasar desain banyak bangunan keren dan lukisan klasik.

Baca Juga :  Dari #KataBisaUntag Mencerminkan Motivasi di Era Digital

Matematika = Kendali Dunia

Kalau kamu pikir matematika cuma ada di kelas, coba pikir lagi. Semua teknologi yang kamu pakai—smartphone, internet, kendaraan listrik—itu semua bisa ada karena matematika.

Mau bikin jembatan yang tahan gempa? Pakai kalkulus. Mau deteksi penyakit lewat AI? Butuh statistik. Bahkan peluncuran roket ke luar angkasa pun pakai rumus matematika yang super presisi. Intinya, tanpa matematika, banyak hal di dunia ini nggak bakal jalan.

Matematika Itu Bikin Otak Makin Tajam

Nggak cuma soal jawaban benar atau salah. Belajar matematika itu sebenarnya ngajarin kita berpikir. Kamu dilatih untuk nyari pola, bikin strategi, dan menyelesaikan masalah. Ini penting banget di dunia nyata, apalagi di zaman sekarang yang serba cepat dan kompleks.

Baca Juga :  Sumenep Banjir Rokok Ilegal, Ternak Pita Cukai, Pengusaha Bentuk Paguyuban: Strategi Bertahan atau Siasat Bertahan Hidup?

Contohnya? Lihat aja kriptografi—ilmu matematika yang bikin data pribadi kita tetap aman di dunia digital. Itu hasil dari pemikiran kreatif para matematikawan!

Matematika & Seni: Duet Serasi

Kamu suka desain? Musik? Tari? Semua itu punya hubungan dengan matematika. Di balik lukisan simetris atau musik klasik yang harmonis, ada perhitungan dan pola tersembunyi. Bahkan seni digital modern banyak terinspirasi dari bentuk-bentuk fraktal, simetri, dan geometri.

Baca Juga :  Filsafat Matematika dalam Membangun Realitas

Ternyata matematika dan seni itu bukan dua dunia yang berbeda. Mereka saling melengkapi dan saling memperkaya.

Penutup: Waktunya Ubah Cara Pandang

Matematika bukan cuma soal nilai di rapor atau rumus di papan tulis. Ia adalah alat super yang membantu kita memahami dunia, menciptakan teknologi, dan mengekspresikan keindahan.

Jadi, yuk ubah cara pandang kita! Pelajari matematika bukan karena terpaksa, tapi karena kamu sedang belajar bahasa alam semesta. Siapa tahu, di balik soal-soal itu, kamu menemukan inspirasi untuk jadi penemu, seniman, atau inovator masa depan.

 

______

* Hanifah Aulia Firdani (Mahasiswi prodi tadris matematika universitas KH. Mukhtar Syafa’at)

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80: Migas Sumenep, Siapa Diuntungkan?
Komisi Informasi: Seleksi, dan Nyinyir yang Tak Pernah Usai
Madura di Persimpangan Jalan: Menjadi Provinsi atau Tetap Bersama Jawa Timur?
Dana yang Menguap pada Hukum yang Mengendap: Drama Panjang BSPS
DPRD Bukan Lembaga Wisata, APBD Bukan Tiket Pelesiran
Berpikir Kritis: Mengakui Kekurangan Sebagai Strategi Kemajuan Pendidikan Islam
Dari #KataBisaUntag Mencerminkan Motivasi di Era Digital
Ketika Tabarruj Dianggap Biasa: Saatnya Kita Bertanya

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 17:11 WIB

Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80: Migas Sumenep, Siapa Diuntungkan?

Senin, 18 Agustus 2025 - 09:18 WIB

Komisi Informasi: Seleksi, dan Nyinyir yang Tak Pernah Usai

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:42 WIB

Madura di Persimpangan Jalan: Menjadi Provinsi atau Tetap Bersama Jawa Timur?

Rabu, 30 Juli 2025 - 14:36 WIB

Dana yang Menguap pada Hukum yang Mengendap: Drama Panjang BSPS

Sabtu, 12 Juli 2025 - 12:10 WIB

DPRD Bukan Lembaga Wisata, APBD Bukan Tiket Pelesiran

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page