Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

- Publisher

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

*Oleh : Salamuddin Daeng

 

KOLOM – Untungnya jalan raya dari Banda Aceh hingga lokasi terjauh dari Ibu kota yang dapat ditempuh jalur darat kondisinya masih bagus. Meski ada kerusakan kecil badan jalan di sana sini namun tidak terlalu significant. Ada jembatan yang terputus namun masih bisa berbelok ke jalan kampung sebelum terputus sama sekali di Kabupaten Bireun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jalan raya di Aceh lumayan bagus dibandingkan propinsi lain di tanah air. Ini adalah hasil dari angaran Otsus dan dan dana APBA yang lumayan besar. Dana pusat dan daerah ini yang menumbuhkan industri yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Aceh.

Selain itu pasca Tsunami Aceh jalan jalan dibangun dengan bagus dengan standar yang baik. Pengusaha besar dan menengah aceh tumbuh sebagai pengusaha kontraktor yang hebat.

Baca Juga :  PB HMI: Penderitaan Warga dan Legitimasi Hukum atas Penolakan Pembebasan Lahan Runway Bandara Arung Palakka Bone

Sepanjang perjalanan darat selama 4,5 jam dengan kecepatan rata rata 80 km per jam dari Banda Aceh menuju Bireuen kondisi jalan darat masih cukup baik.

Perjalanan melewati daerah Kabupaten yang terdampak bencana sangat parah yakni Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya hingga kebupaten Bireuen masih dapat ditempuh jalur darat dengan lancar.

Ada kemacetan sedikit karena ada pembagian sembako di pinggir jalan baik yang dilakukan para relawan maupun pemerintah.

Perjalanan dari Banda Aceh sampai ke Bireuen sekitar 250 km melewati Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

Aktivitas di wilayah terdampak bencana parah yakni Pidie dan Pidie Jaya, aktifitas ekonomi masyarakat pedagang mulai berangsur angsur pulih.

Sebagian masih membersihkan toko toko mereka, aktifitas perdagangan sudah mulai hidup sekitar 20-30%, pasar dan warung mulai rame.

Baca Juga :  Ketika Tabarruj Dianggap Biasa: Saatnya Kita Bertanya

Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen adalah kabupaten terdampak banjir yang sangat parah selain Lhokseumawe dan Aceh Tengah.

Sungai sungai pindah haluan, yang tadinya kampung atau desa berubah menjadi sungai. Rumah rumah penduduk banyak yang terkubur oleh metrial yang dengan cepat mengeras. Di Bireuen puluhan rumah rumah hilang atau hanyut terbawa banjir.

Perjalanan menuju wilayah terjauh yang dapat ditempuh jalur darat dari Banda Aceh yakni Kabupaten Bireuen, ada dua jembatan yang terputus yang satu menuju Lhokseumawe dan yang satu lagi menuju ke Takengon.

Untuk sementara pengangkutan orang dan barang ke Takengon mengunakan jembatan tali gantung untuk menyebrangkan orang dan barang.

Jika kedua jembatan ini dapat dituntaskan perbaikannya, maka kondisi akan sangat membantu menjangkau wilayah bencana terparah lainnya.

Baca Juga :  Repot Memahami Kritik Publik dan Pribadi

Pemerintah sedang membangun jembatan Bailey sebagai jembatan sementara dan alat alat berat serta kebutuhan lainnya telah dikerahkan ke lokasi tersebut.

Sementara jembatan yang menghubungkan ke arah lhoksemawe juga demikian, walau sementara masih menggunakan perahu.

Masyarakat Aceh luar biasa, tidak larut dalam kesedihan, wajah ibu ibu Aceh bagaikan benteng yang kokoh. Mereka tetap bersemangat menghadapi tantangan yang makin besar di depan mata, rumah mereka yang terkubur dengan materail yang berat dan mengering, rumah mereka yang hanyut dan harus segera ada penggantinya, ada masalah besar terkait air bersih dan sanitasi.

Ada ancaman besar wabah dan penyakit, sehingga bukan hanya makanan, pakaian dan air bersih yang diperlukan tapi juga obat obatan dan bantuan medis yang banyak. Mereka, rakyat Aceh menunggu dengan doa yang tidak putus.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PIN Bukan Rahasia Lagi? Di Mana Nyangkut Uang Guru Ngaji di Balik Program Mulia Sumenep!
PB HMI: Penderitaan Warga dan Legitimasi Hukum atas Penolakan Pembebasan Lahan Runway Bandara Arung Palakka Bone
Catatan Politik Bamsoet: Selaraskan Orientasi Partai Golkar dengan Program Prioritas Presiden
Catatan Politik Bamsoet: Soeharto dan Fakta Legasi yang Tak Terbantahkan
Ketika Kekuasaan Tak Lagi Mendengar
Jurang Hukum di Dunia Siber: Antara Yang Seharusnya dan Yang Terjadi
Catatan Politik Bamsoet: Langkah Awal Pemulihan Sektor Industri dan UMKM
Kaum Muda Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pro UKM

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 01:31 WIB

PIN Bukan Rahasia Lagi? Di Mana Nyangkut Uang Guru Ngaji di Balik Program Mulia Sumenep!

Sabtu, 6 Desember 2025 - 11:58 WIB

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Selasa, 2 Desember 2025 - 05:35 WIB

PB HMI: Penderitaan Warga dan Legitimasi Hukum atas Penolakan Pembebasan Lahan Runway Bandara Arung Palakka Bone

Minggu, 30 November 2025 - 14:02 WIB

Catatan Politik Bamsoet: Selaraskan Orientasi Partai Golkar dengan Program Prioritas Presiden

Minggu, 9 November 2025 - 14:21 WIB

Catatan Politik Bamsoet: Soeharto dan Fakta Legasi yang Tak Terbantahkan

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page