Badut Politik dan Parodi Busuk: Eko dan Uya

- Publisher

Kamis, 4 September 2025 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timesin.id, Jakarta – Eko Patrio dan Uya Kuya mungkin mengira rakyat ini tontonan.
Dengan bangga mereka bikin parodi “DJ sound horeg” seakan-akan kritik rakyat cuma bahan ketawaan.
Bedanya, Eko sudah kebakaran jenggot lalu buru-buru minta maaf.
Tapi apa gunanya ?
Rakyat menolak mentah-mentah !
Karena bukan sekadar soal mulutmu yang kurang ajar, tapi soal perut rakyat yang lapar sementara kantongmu kembung penuh uang negara.

Baca Juga :  Fitriana Diduga Adalah Penampung Uang Milyaran Taruna Akpol, Miko : Saya Tidak Terlibat Apalagi Desy Natalia 

Dan lucunya, yang kalian jadikan lelucon itu hanya tunjangan rumah Rp 3 juta per hari.
Padahal itu cuma recehan di antara gelontoran miliaran: gaji dan tunjangan tetap Rp 157 juta per bulan, SPPD Rp 138 juta per bulan, dana reses Rp 1,7 miliar per tahun, studi banding ke luar negeri Rp 380 juta per tahun, dan dana sosialisasi 4 pilar MPR Rp 930 juta per tahun. Jika ditotal, hampir Rp 1 miliar per bulan mengalir masuk ke kantong kalian.
Jadi jangan pura-pura polos.
Anak kecil pun tahu, dulu kalian mengemis-ngemis suara rakyat hanya demi bisa menadah uang rakyat, bukan untuk membela rakyat.

Baca Juga :  Kejaksaan Negeri Pamekasan Sita Aset Milik H Yang Berstatus Sebagai Tersangka

Dan sekarang, setelah kenyang dengan uang miliaran, kalian menertawakan orang-orang yang memilihmu.
Itu bukan sekadar tidak tahu diri, itu penghinaan telanjang.
Maka jangan berharap kata “maaf” bisa menambal luka yang kalian sobek sendiri. Bagi rakyat, permintaan maafmu tak ubahnya sampah busuk : dilempar balik ke mukamu, ditolak mentah-mentah..

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

~ Itta R Hasibuan mantan aktivis 66

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lapas Kelas IIA Pamekasan Gelar Razia Serentak Bersama TNI dan Polri 
Hj. Ansari Desak Aparat Hukum Tuntaskan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Madura
Aneh bin Ajaib! Surat Tanah istri Niko Naput yang dibeli Santosa Kadiman Di Kerangan Tidak ada Luasnya
Beri Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum, Bamsoet Dorong Penyederhanaan Regulasi Nasional
Komunitas Mahasiswa Peduli Pembangunan Indonesia Minta Pecat Menteri PU Dodi Hangodo
Alat Bukti Santosa Kadiman pada Sidang 3,1 ha Kerangan Labuan Bajo Berpotensi Senjata Makan Tuan
Pemda Kabupaten Bekasi Harus Tanggapi Serius Demo Warga di TPA Burangkeng Setu
Janji Damai Berujung Anarkis, Aliansi Pemuda Minta Polisi Tegas Tangani Demo Ricuh PT Timah

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 22:17 WIB

Lapas Kelas IIA Pamekasan Gelar Razia Serentak Bersama TNI dan Polri 

Senin, 20 Oktober 2025 - 10:02 WIB

Hj. Ansari Desak Aparat Hukum Tuntaskan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Madura

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:09 WIB

Aneh bin Ajaib! Surat Tanah istri Niko Naput yang dibeli Santosa Kadiman Di Kerangan Tidak ada Luasnya

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Beri Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum, Bamsoet Dorong Penyederhanaan Regulasi Nasional

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Komunitas Mahasiswa Peduli Pembangunan Indonesia Minta Pecat Menteri PU Dodi Hangodo

Berita Terbaru

News

Deklarasi Gabungan NGO Indonesia, Perang Melawan Korupsi

Minggu, 26 Okt 2025 - 19:21 WIB

You cannot copy content of this page