Antara Optimis dan Pesimis di Negeri Konoha

- Publisher

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

M. Rozien

M. Rozien

*Oleh: M. Rozien Abqoriy, (Rakyat Sipil)

 

KOLOM – Saat ini, negara kita sedang berada di fase yang cukup penting dengan memanfaatkan bonus demografi yang dapat menjadi peluang besar bagi kemajuan peradaban.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika angkatan muda mendominasi, tentu kita memiliki harapan besar untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

Namun, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, momen ini justru berpotensi menjadi bencana yang membuat kata “kemajuan” hanya menjadi “angan”.

Baca Juga :  Ketika Negara Gagal Mendengar

Kemajuan, bagi saya bukan hanya perihal banyaknya gedung-gedung mewah dan lingkungan dengan kecanggihan dari digitalisasinya, melainkan perubahan signifikan dalam pola pikir, sikap, produktivitas, integritas, moral, dan kesejahteraan yang merata.

Sayangnya, saat ini kita dihadapkan pada keadaan yang membuat banyak orang cemas memikirkan masa depan bangsa.

Ditengah banyak orang yang lagi berjuang untuk hidup, membuat harapan yang begitu besar untuk orang tua dan keluarganya, pada saat yang sama, ada sekelompok elit yang sengaja membuat sistem semakin menyusahkan.

Baca Juga :  Patriotisme Konstitusional, Jalan Baru Kontribusi Militer Dalam Demokrasi dan Stabilitas Nasional

Pemerintahan yang tidak peduli dengan rakyatnya, membuat kebijakan tanpa empati, dan mengedepankan kepentingan kekuasaan dan kelompoknya sendiri.

Para pemimpin negeri ini seolah tidak memiliki empati untuk menghadirkan keamanan, keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

Mereka berdansa di atas penderitaan, bernyanyi di atas tangisan, dan tertawa di atas kesengsaraan.

Apa lagi yang bisa kita harapkan dari masa depan?

Generasi muda memang memiliki banyak ide dan semangat untuk kebaikan bersama. Tapi jika pemerintahnya menjadi penghancur mimpi dan cita-cita mereka melalui kaki tangannya (kuasa), maka reformasi total sangat dibutuhkan.

Baca Juga :  Konflik Palestina: Ketika Dunia Diam, Rakyat Sipil Harus Bergerak

Jangan biarkan negeri tercinta ini dikuasai oleh orang-orang yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, rasa persaudaraan dan komitmen untuk kemajuan bersama.

Hidup Pemuda, Hidup Indonesiaku!

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ardiansyah pada Kubangan Lumpur
Mila Rosa Akan Tampil Di IMTV Jakarta Dalam Acara SHOW ONE Bersama Host Pipih Kurnia & Heru BosBro
Rasio Gaji BUMN Tidak Rasional
Panas-panas Tai Ayam Fenomena Purbaya Menteri Terbaik Prabowo, Alami Atau Rekayasa Sistematis?
Catatan Politik Bamsoet : Reduksi Kompleksitas Masalah dengan Inisiatif Baru dan Stimulus Ekonomi
Smart TV Seharga 26 Juta: Solusi Pendidikan atau Lelucon?
Patriotisme Konstitusional, Jalan Baru Kontribusi Militer Dalam Demokrasi dan Stabilitas Nasional
Detikone, Pers yang Menindas Martabat Perempuan

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 11:39 WIB

Ardiansyah pada Kubangan Lumpur

Minggu, 12 Oktober 2025 - 14:04 WIB

Mila Rosa Akan Tampil Di IMTV Jakarta Dalam Acara SHOW ONE Bersama Host Pipih Kurnia & Heru BosBro

Minggu, 12 Oktober 2025 - 11:41 WIB

Rasio Gaji BUMN Tidak Rasional

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:34 WIB

Panas-panas Tai Ayam Fenomena Purbaya Menteri Terbaik Prabowo, Alami Atau Rekayasa Sistematis?

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:27 WIB

Catatan Politik Bamsoet : Reduksi Kompleksitas Masalah dengan Inisiatif Baru dan Stimulus Ekonomi

Berita Terbaru

Nasional

Situs Resmi PWI Dihack, PWI Pusat Sampaikan Permintaan Maaf

Kamis, 16 Okt 2025 - 12:49 WIB

You cannot copy content of this page