Aceh – Dua pekan sudah berlalu, sejak akhir bulan November 2025 banjir bandang dan tanah longsor menerjang Provinsi Aceh dan Sumatera.
Juru Bicara (Jubir) Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin mengatakan saat ini banyak warga yang masih terisolir dan membutuhkan bantuan.
Bahkan lebih parahnya lagi menurut Murthalamuddin, warga Aceh terutama di wilayah Tengah Aceh, mengalami kelaparan massal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tolong selamatkan masyarakat Aceh. Jangan sampai muncul bencana baru, yaitu bencana kelaparan. Banyak warga yang terisolir,” kata Murthalamuddin kepada media. Kamis (11/12/2025).
Pihaknya mendesak Pemerintah Pusat untuk segera mengambil langkah cepat dan tepat membantu para korban bencana.
Murthalamuddin menyebut, banyak warga ingin membeli kebutuhan logistik untuk bertahan hidup, tetapi barangnya tak ada di pasaran. Kalaupun ada, harganya mahal.
“Mereka adalah warga negara Indonesia yang juga membutuhkan perhatian Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa alasan peraturan dan birokrasi tidak boleh menjadi penghambat bantuan kemanusiaan untuk Aceh.
“Jangan karena alasan birokrasi kita justru membunuh mereka. Bayangkan kondisi para lansia, anak-anak kecil, dan ibu menyusui yang kini sangat membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
Menurutnya, satu-satunya solusi paling cepat untuk menjangkau wilayah yang benar-benar terisolir adalah dengan melakukan droping bantuan dari udara menggunakan helikopter.
“Kami tidak punya helikopter. Pemerintah Pusat memiliki seluruh fasilitas itu. Mohon agar segera dikerahkan, apalagi Presiden sudah memerintahkan agar jajaran terkait memaksimalkan bantuan untuk Aceh,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas utama dalam penanganan bencana.
“Jika keselamatan rakyat saja belum bisa kita pastikan, percuma kita mengaku sebagai bangsa yang besar,” harap Murthalamuddin.












