Istri Kades Galis Sumenep Diduga Potong Dana PKH dan BPNT

- Publisher

Jumat, 7 November 2025 - 00:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Pemerintah Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. (Istimewa).

Kantor Pemerintah Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep. (Istimewa).

SUMENEP – Dugaan praktik pemotongan dana bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) oleh istri Kepala Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memicu keresahan di kalangan warga penerima bantuan, Jum’at (7/11).

Sejumlah warga penerima bansos mengaku dana yang mereka terima mengalami pemotongan dengan nominal bervariasi tanpa alasan yang jelas.

“Bantuan saya Rp400 ribu dipotong Rp50 ribu, ada juga yang Rp100 ribu. Tidak transparan,” ujar salah seorang warga berinisial I yang enggan disebutkan namanya.

Ia menegaskan, warga tidak akan keberatan jika pemotongan dilakukan secara terbuka dan benar-benar untuk kepentingan bersama.

“Kalau memang jelas dan untuk kesejahteraan bersama, warga tidak akan keberatan. Tapi kenyataannya tidak begitu,” tambahnya.

Warga lain berinisial K menyebut Kepala Desa Galis beralasan pemotongan dilakukan karena sebagian penerima dianggap sudah mampu secara ekonomi. “Katanya yang dipotong itu orang-orang kaya, jadi tidak perlu dapat PKH,” kata K.

Baca Juga :  KH. Mahrus Nahrawi Buka Harlah ke-70 Maqnaul Ulum dengan Pelepasan Seribu Merpati

Keresahan warga semakin memuncak setelah beredarnya pesan suara dari Uni Firda, istri Kepala Desa Galis, yang diduga terlibat dalam praktik pemotongan dana bantuan tersebut.

Dalam rekaman suara yang tersebar di grup WhatsApp penerima PKH, Uni Firda terdengar melarang warga mengambil bantuan melalui pihak lain serta mengancam akan melaporkannya kepada sang suami jika melanggar.

“Semua kartu lama atau baru PKH, BPNT beras, atau apa pun jangan sampai saya menemukan mengambil ke yang lain. Kalau saya dengar, akan saya laporkan ke suami saya,” ujar Uni Firda dalam pesan suara itu.

Baca Juga :  Rokok Ilegal Merek Nexus Menjamur, Pamekasan dan Sumenep Jadi Basis Produksi

Uni Firda berdalih tindakannya dilakukan demi kepentingan masyarakat, bukan untuk keuntungan pribadi.

“Saya bukan untuk pribadi, tapi untuk masyarakat. Yang saya lakukan kembali kepada kemasyarakatan,” katanya.

Namun, sejumlah warga menilai nada dan isi pesan tersebut bernuansa intimidatif serta memperkuat dugaan adanya penyalahgunaan kewenangan di lingkup desa.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Galis, Syafril, belum memberikan tanggapan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi
Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh
NSK Bearing Manufakturing Indonesia di Kawasan MM2100 Digeruduk Ratusan Massa
Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat
Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako
Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi
Respons Cepat Kemenko Polkam: Bantuan Logistik Diterbangkan ke Korban Banjir Aceh Tamiang
Ungkap Carut Marutnya Pelayanan Puskesmas di Bluto, Kuasa Hukum Minta Seluruh CCTV Dibuka

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 10:47 WIB

Update Terbaru Korban Bencana Aceh Tamiang: 57 Orang Meninggal, 262 Ribu Masih Mengungsi

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:53 WIB

Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025 - 07:32 WIB

Para Elit Politik Jangan Saling Serang, Bamsoet Ingatkan agar Fokus Selamatkan Rakyat

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:32 WIB

Mualem Akan Cabut Izin Usaha Toko Alfamart dan Indomaret Jika Berani Naikkan Harga Sembako

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:29 WIB

Warga Aceh Semakin Krisis: Sulit Dapatkan Pasokan Air Bersih dan Beras, Terpaksa Makan Ubi

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page