TIMESIN, Jakarta – Jagat media sosial ramai-ramai membuat ajakan dan seruan akan menggelar aksi besar-besaran untuk membubarkan DPR.
Seruan bubarkan DPR itu bukan tanpa sebab, melainkan publik saat ini sangat kecewa dengan lembaga DPR yang dinilai tidak pro memperjuangkan nasib dan suara rakyat di parlemen.
Sebut saja publik kecewa dengan naiknya tunjangan gaji anggota DPR. Sementara, pemerintah menaikkan pajak untuk masyarakat yang dinilai sangat mencekik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Belum lagi publik menilai, fungsi dan tugas DPR seperti membuat dan mengesahkan UU saat ini dirasa tidak bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Justru sebaliknya, yang ada DPR dinilai oleh publik sebagai lembaga saluran korupsi bukan lembaga penyalur aspirasi.
Oleh karena itu, seruan dan ajakan untuk melakukan aksi besar-besaran membubarkan DPR rencananya akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2025 besok, semakin ramai disuarakan publik.
Menanggapi seruan ini, pengamat politik Adi Prayitno angkat suara.
Melalui kanal Youtube pribadinya, Adi Prayitno Official menyebut walaupun rakyat selalu mengkritik kinerja DPR, anggota DPR seharusnya selalu mendengarkan dan harus bersama dengan kepentingan rakyat.
“Inilah realitas politik kita, ketika publik marah mengganggap lembaga kedewanan (DPR.Red) sudah dianggap tidak memerankan fungsinya secara signifikan karena tidak pernah mendengar aspirasi yang mereka sampaikan,” katanya dikutip, Minggu (24/08/2025).
Adi menambahkan, ketika lembaga kedewanan dianggap tidak sensitif ditengah kesulitan yang di hadapi oleh begitu banyak rakyat di Indonesia.
“Tapi justru mereka (DPR.Red) mendapatkan tunjangan yang mewah,” ujarnya.
Namun meski begitu, seruan untuk membubarkan lembaga DPR baginya hal itu sangatlah mustahil dan tidak mudah untuk di lakukan.
“Secara kelembagaan dan secara normatif secara substantif lembaga kedewanan itu difungsikan adalah untuk membuat Undang-undang. Dan yang paling penting adalah untuk mengontrol eksekutif,” sebutnya.
“Oleh karena itu kalau ingin membuarkan kelembagaan DPR ini tentu tidak mudah,” tandasnya.