Komisi Informasi: Seleksi, dan Nyinyir yang Tak Pernah Usai

- Publisher

Senin, 18 Agustus 2025 - 09:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB, Akhmadi Yasid.

Anggota Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB, Akhmadi Yasid.

*Oleh: Akhmadi Yasid (Jurnalis Senior, kini mengabdi di parlemen)

 

KOLOM – Seleksi komisioner Komisi Informasi di Sumenep sudah selesai. Nama-nama sudah keluar. DPRD, melalui Komisi I, sudah menuntaskan bagiannya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi, seperti setiap proses seleksi di republik ini, selalu ada sisa: pertanyaan yang menggantung, gumam yang berserakan, dan kekecewaan yang hanya terdengar samar.

Memang spanduk ucapan selamat sudah menunggu dicetak. Poster pun sudah menjadi status medsos. Proses sudah dianggap rampung.

Di republik ini, seleksi sering hanya jadi panggung. Wawancara live-stream, fit and proper test yang dipublikasikan, seolah-olah menandai keterbukaan.

Padahal, publik tahu, panggung hanya panggung: bagian depan dari sebuah rumah yang ruang belakangnya tak pernah terbuka.

Baca Juga :  Menyoal Perampasan Hak Waris, Tinjauan Hukum, Etika, dan Perspektif Islam

Tapi harus diakui, memang kini tersisa suara-suara lirih: “Mengapa yang itu terpilih? Mengapa yang lain gugur?”

Ada yang bertanya, “kenapa yang ini tidak lolos?”

Ada pula yang, dengan nada setengah pasrah, menganggap hasilnya sudah tepat.

Pertanyaan itu, tentu, tak mencari jawaban. Karena semua tahu, jawaban jarang sekali datang dari seleksi semacam ini.

Publik, seperti biasa, kecewa dalam diam.

Ada yang menganggap: ah biasa. Silahkan artinya Anda tafsir sendiri.

Tapi di udara, aroma persoalan tetap tercium. Bukan hanya soal kelayakan—karena itu selalu bisa diperdebatkan—melainkan juga soal “transaksi” di balik layar.

Baca Juga :  Matematika: Bahasa Keindahan Alam

Isu yang mungkin tak pernah terbukti, tapi selalu hadir dalam setiap percakapan tentang seleksi pejabat publik.

Tentu, yang terpilih punya kesempatan. Kesempatan untuk menjawab nyinyir dengan kinerja.

Jika mereka benar-benar qualified, jika kerja mereka benar-benar terasa, maka semua kecurigaan itu akan memudar.

Waktu, pada akhirnya, yang akan menimbang: apakah mereka sekadar nama di daftar keputusan DPRD, ataukah mereka sungguh-sungguh komisioner yang memberi arti bagi keterbukaan informasi.

Marilah kita adil: yang terpilih tetap punya kesempatan. Bila mereka bekerja dengan benar, bila keterbukaan informasi benar-benar dijalankan, nyinyir akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga :  Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan

Publik bisa lupa, atau pura-pura lupa, bahwa mereka dulu sempat curiga.

Dan tentang isu-isu yang beredar itu?

Ya, biarlah. Seperti gosip yang tak pernah bisa dibawa ke pengadilan.

Toh politik kita sudah terbiasa dengan kabar-kabar yang lebih sering berfungsi sebagai bayangan ketimbang kenyataan.

Seleksi sudah selesai.

Yang tersisa hanyalah menunggu: apakah kekecewaan yang diam itu akan berbuah pengakuan, ataukah justru menjadi catatan panjang lain tentang sebuah proses yang seakan tak pernah bebas dari nyinyir.

Sekali lagi waktu akan menguji. Tapi waktu, seperti kita tahu, seringkali hanya memperpanjang daftar nyinyir. Seperti Anda, kadang-kadang. Maaf. (*)

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80: Migas Sumenep, Siapa Diuntungkan?
Madura di Persimpangan Jalan: Menjadi Provinsi atau Tetap Bersama Jawa Timur?
Dana yang Menguap pada Hukum yang Mengendap: Drama Panjang BSPS
DPRD Bukan Lembaga Wisata, APBD Bukan Tiket Pelesiran
Berpikir Kritis: Mengakui Kekurangan Sebagai Strategi Kemajuan Pendidikan Islam
Dari #KataBisaUntag Mencerminkan Motivasi di Era Digital
Ketika Tabarruj Dianggap Biasa: Saatnya Kita Bertanya
Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 17:11 WIB

Refleksi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 80: Migas Sumenep, Siapa Diuntungkan?

Senin, 18 Agustus 2025 - 09:18 WIB

Komisi Informasi: Seleksi, dan Nyinyir yang Tak Pernah Usai

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:42 WIB

Madura di Persimpangan Jalan: Menjadi Provinsi atau Tetap Bersama Jawa Timur?

Rabu, 30 Juli 2025 - 14:36 WIB

Dana yang Menguap pada Hukum yang Mengendap: Drama Panjang BSPS

Sabtu, 12 Juli 2025 - 12:10 WIB

DPRD Bukan Lembaga Wisata, APBD Bukan Tiket Pelesiran

Berita Terbaru

Ketua Jaringan Strategi Pemuda, Hasyim Khafani.

News

Fit and Proper Test KI Sumenep Diduga Sarat Intrik

Senin, 18 Agu 2025 - 01:43 WIB

You cannot copy content of this page