SUMENEP – Dugaan penyelewengan bantuan yang sempat mencuat dan mencatut nama salah satu aparat Pemerintah Desa (Pemdes) Sogian, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, akhirnya mulai menemui titik terang, Jumat (30/5).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TimesIN.ID, bantuan senilai Rp1,5 juta yang berasal dari salah satu bank itu, akhirnya disalurkan kepada warga dalam bentuk paket alat-alat dapur pada Selasa (27/5).
Paket tersebut berisi satu tabung gas elpiji, kompor, regulator, selang, minyak goreng, gula, tepung, serta peralatan masak kecil seperti sotel dan wajan. Semua penerima mengaku mendapatkan isi paket yang identik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu warga berinisial G saat dikonfirmasi tidak banyak bicara. Ia memilih mengirimkan bukti berupa video isi paket ketimbang memberikan komentar tertulis. Warga lain, berinisial Y, juga terlihat hati-hati saat dimintai keterangan.
“Iya, mas. Bantuan sudah dibagikan hari Selasa kemarin. Tapi maaf, saya tidak bisa banyak komentar. Takut nanti ada masalah,” ujar Y kepada TimesIN.ID dengan suara pelan.
Sebelumnya, desas-desus soal bantuan ini sudah ramai diperbincangkan warga. Harapan besar sempat menggantung, apalagi dengan embel-embel nilai bantuan mencapai Rp1,5 juta. Tapi setelah bantuan diterima, rasa kecewa mulai muncul karena nilainya dinilai jauh dari harapan.
“Bantuan itu katanya mau dibagikan hari ini, tapi kalau diuangkan ya nggak sampai satu setengah juta,” ujar salah seorang penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya.
Dari hasil penelusuran lapangan dan pengecekan harga pasaran, paket yang dibagikan diduga hanya bernilai sekitar Rp1.039.000. Artinya, terdapat selisih kurang lebih Rp461.000 per paket dari total anggaran bantuan yang disebutkan.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Sogian, H. Arifin, belum memberikan pernyataan resmi terkait selisih nilai tersebut. Warga mendesak agar Pemdes lebih transparan, terutama dalam penggunaan dan pengalokasian dana bantuan.