Masyarakat Desa Kapedi Keluhkan Ketimpangan, Musdes Dinilai Tak Inklusif

- Publisher

Selasa, 13 Mei 2025 - 12:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ket. Foto; Balai desa Kapedi

ket. Foto; Balai desa Kapedi

SUMENEP – Warga Dusun Aeng Bato, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur, menyuarakan kekecewaannya atas ketimpangan partisipasi dalam pembangunan desa, Selasa (13/5).

Mereka merasa tidak pernah dilibatkan dalam forum musyawarah desa (Musdes), yang seharusnya menjadi ruang utama penyampaian aspirasi masyarakat.

Kondisi tersebut membuat Dusun Aeng Bato merasa terpinggirkan. Menurut warga, sejak lama mereka nyaris tak mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan maupun pengambilan keputusan desa.

“Selama ini dusun kami seperti tidak dianggap. Musyawarah Dusun (Musdus) saja tidak pernah diadakan di sini, apalagi Musdes,” ujar N.H, salah satu warga yang merasa kecewa atas sikap pemerintah desa.

Keluhan tersebut mencuat setelah warga Dusun Aeng Bato terpaksa melakukan perbaikan jalan rusak secara swadaya. Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk beraktivitas, namun telah lama luput dari perhatian pemerintah desa.

Baca Juga :  Tingginya Kasus Kriminal dan Pencurian, Pemuda Bangkalan Demo Mapolres

Pernyataan Pejabat (Pj) Kepala Desa Kapedi yang mengatakan bahwa segala kebutuhan masyarakat harus diajukan secara resmi melalui Musdes pun menuai kritik tajam. Warga menilai pernyataan tersebut mencerminkan lemahnya inisiatif dan kepekaan sosial dari pemerintah desa.

“Kalau harus menunggu keluhan resmi, lalu siapa yang memantau kondisi masyarakat? Seharusnya pemimpin itu aktif, bukan menunggu,” tambah warga lainnya.

Kritik ini memperkuat sorotan terhadap kepemimpinan desa yang dianggap belum mampu menjangkau semua lapisan masyarakat secara adil.

Baca Juga :  Aktivis Apresiasi Langkah Tegas Bupati Sumenep Terkait Pengetatan Izin Usaha Rokok

Aeng Bato, sebagai salah satu dusun yang lokasinya cukup jauh dari pusat desa, berharap adanya pembenahan sistem komunikasi dan keterlibatan publik yang lebih menyeluruh ke depan.

Masyarakat meminta agar Musdes tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi forum yang benar-benar inklusif dan melibatkan seluruh wilayah dusun tanpa terkecuali.

Follow WhatsApp Channel timesin.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP
Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara
Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas
Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa
Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya
Mahasiswa Kritisi Sistem Perkuliahan yang Membunuh Idealisme
Dugaan Korupsi dan Rekayasa Pembiayaan di BPRS Dilaporkan ke Polisi
Aktivis Desak Polisi Periksa Dirut RSUD Moh. Anwar Terkait Dugaan Korupsi Dana BLUD

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:09 WIB

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:58 WIB

Dua Anggota Polsek Guluk-Guluk Raih Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:31 WIB

Rp7 Triliun Dana Hibah Jatim Diduga Bocor, KPK Diminta Bertindak Tegas

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:06 WIB

Carut Marut Pengelolaan DD-ADD, Aktivis  Minta DPMD Sumenep Evaluasi Kinerja Kepala Desa

Rabu, 2 Juli 2025 - 17:19 WIB

Silat Bersatu di HUT Bhayangkara ke-79 Salatiga, Tanda Damai Budaya

Berita Terbaru

HMI Cabang Malang, MD KAHMI Kota Malang, Badko HMI Jawa Timur Bersama peserta Training Raya 2025.

News

HMI Cabang Malang Tampilkan Wajah Baru Lewat LPP

Kamis, 3 Jul 2025 - 18:09 WIB

You cannot copy content of this page